SD Inpres Malengkeri I, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) disegel warga yang mengklaim diri sebagai pemilik lahan. Sebagian gedung sekolah itu sudah disegel sejak 2020 lalu.
"Waktu awal mulai belajar daring tahun 2020 kemarin, pas siswa mulai belajar di rumah. Cucunya yang punya tanah ini, dia masuk terus segel bangunannya," kata Kepala Sekolah SD Inpres Malengkeri I Wianti saat ditemui detikSulsel, Rabu (3/8/2022).
Wianti mengatakan, ada empat ruangan yang disegel menggunakan pagar seng di sebagian lahan SD Inpres Mallengkeri I. Masing-masing ada dua perpustakaan dan dua ruang kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak disegel, pihak sekolah terpaksa menjadikan kantin sekolah dan UKS sebagai ruang alternatif belajar sementara siswa kelas tiga.
"Rumah dinas sekolah sudah lama tidak dipakai. Jadi saya buka untuk kelas darurat dulu untuk kelas 3. Kalau untuk kelas 2, dia itu kelasnya tidak full diklaim. Jadi kita tetap gunakan, cuma karena pintu disegel kita masuk lewat pintu kelas ini (pintu terhubung kelas lain)," jelas Wianti.
Lebih lanjut Wianti mengatakan pihak sekolah merasa miris melihat pembelajaran siswa kelas tiga dilakukan di kelas darurat seadanya tanpa plafon. Sehingga, ia terkadang terpaksa memberanikan diri menggunakan ruang kelas tiga yang disegel warga pada pembelajaran waktu tertentu.
"Di situ tidak ada plafon. Kalau jam 10 ke atas itu siswa sudah panas. Waktu mau ambil bangku ternyata kelas 3 itu tidak tersegel, saya ada pikiran untuk menggunakannya dulu, meskipun sebenarnya takut juga kita nanti ada apa-apa. Jadi setiap selesai dipakai pembelajaran kita langsung tutup lagi," tuturnya.
Sejak penyegelan itu, pihak sekolah menuturkan terpaksa tidak ada kegiatan perpustakaan yang diberikan kepada siswa.
"Kalau biasanya sebelum disegel itu selalu ada kegiatan perpustakaan. dulu siswa selalu ada jadwal kunjungan perpustakaan, membaca dan belajar di sana, sekarang sudah tidak ada," bebernya.
Wianti pun berharap Dinas Pertahanan Kota Makassar segera menuntaskan persoalan ini agar kegiatan pembelajaran siswa dapat berjalan kembali dengan normal.
"Sementara masih menunggu kabar, mau ditinjau surat bangunan dulu, semoga bisa segera diselesaikan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Penyegelan gedung SD Inpres Mallengkeri I Makassaroleh warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan sekolah masih belum dibuka. Namun aktivitas pembelajaran tetap berjalan normal.
Pantauan detikSulsel di SD Inpres Mallengkeri I, Rabu (3/8), dari depan gerbang sekolah tidak terlihat tanda-tanda penyegelan. Aktivitas sekolah berjalan seperti biasanya.
Tampak di depan gerbang seorang guru dan satpam sekolah sudah menunggu para siswa yang berdatangan. Siswa terlihat diantar oleh masing-masing orang tuanya.
Namun ketika memasuki area sekolah, segel gedung baru terlihat di sisi kanan. Tampak pagar seng menutupi sebuah gedung di dalam area sekolah tersebut.
Di depan gedung itu, juga masih terdapat sebuah papan bicara berisikan pengumuman penyegelan oleh ahli waris bernama Alm Abdul Rasid Tawang. Papan bicara itu melarang siapa saja masuk tanpa izin ahli waris.
Meski begitu, siswa SD Inpres Mallengkeri ini tetap belajar normal seperti biasanya. Tampak sejumlah siswa menggunakan pakaian olahraga berkumpul di depan gedung yang tersegel asyik menerima arahan dari guru.
Aktivitas belajar di dalam kelas juga berjalan normal. Mereka tidak terpengaruh dengan adanya penyegelan gedung sekolah tersebut.
(asm/sar)