Bangunan SMPN 5 Satu Atap (Satap) Likupang Barat (Likbar) di Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) rusak parah belum tersentuh perbaikan oleh pemerintah sejak 2018 lalu. Padahal ruang kelas sangat memprihatinkan lantaran sering dipenuhi kotoran hewan.
"Rusak sudah sejak 4 tahun," kata Wakil Kepala Sekolah SMPN 5 Satap Likupang Barat, Robert saat ditemui detikcom pada Kamis (27/7/2022).
Robert melanjutkan pintu dan jendela ruang kelas sudah rusak. Bahkan dinding ruangan retak, hingga atap bangunan yang terlepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangunan juga sudah rawan gempa, karena sudah retak," tuturnya.
Kondisi ruang kelas SMPN 5 Satap Likbar juga mengganggu kenyamanan siswa saat belajar. Pasalnya kelas dipenuhi kotoran hewan sehingga hampir tiap pagi harus dibersihkan lebih dahulu.
"Terkadang binatang tidur dan membuang kotoran di kelas. Jadi kami dan para siswa ikut membersihkan," ungkap Robert.
Sekolah juga tidak memiliki WC yang layak. Pasalnya dua unit WC yang ada tidak bisa digunakan lagi karena kondisinya sudah dipenuhi sampah.
"WC sudah sama sekali tidak bisa difungsikan. Siswa dan guru kalau mau buang air ke masyarakat dan rumah guru-guru," imbuh Robert.
Pihaknya mengemukakan pemerintah setempat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Minut sudah pernah turun langsung melihat kerusakan bangunan sekolah tersebut. Namun, hingga kini bangunan tersebut belum direnovasi.
"PUPR sudah turun, datang lihat kerusakan. Tahun kemarin dibilang masuk tahun anggaran 2022, tapi sampai sekarang belum," ucapnya.
Dia berharap ada kepedulian pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Minut membantu merenovasi ruang kelas belajar dan WC. Karena ruang kelas saat ini sudah sangat memprihatinkan.
"Kami mengharapkan ada kepedulian Dinas Pendidikan membantu di dalam merenovasi ruang kelas belajar dan WC maupun bagi anak-anak, karena kondisi sekolah sangat memprihatinkan," pungkas Robert.
(sar/asm)