.webp)
Kapal Motor Penumpang (KMP) Masagena kandas setelah mati mesin di sekitar Pulau Lambasina, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Setelah 10 jam terombang-ambing di perairan, 163 penumpang berhasil dievakuasi.
"Betul, KMP Masagena trouble setelah berlayar 9 mil dari Pelabuhan Penyeberangan Kolaka," kata Korsatpel Pelabuhan Penyeberangan Komersil Kolaka La Radna kepada detikSulsel Rabu (27/7/2022).
KMP Masagena dilaporkan mati mesin di Perairan Lambasina, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) sekitar pukul 11.00 Wita, Selasa (26/7). hingga pukul 21.00 Wita, kapal tujuan Pelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu belum juga bergerak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kapal itu tujuan Pelabuhan Bajoe dengan membawa 163 penumpang," lanjut La Radna.
Setelah mendapat laporan, tim SAR gabungan pun turun ke lokasi kejadian. Proses evakuasi berlangsung sejak pukul 23.00 Wita.
Sebanyak 163 penumpang pun berhasil dievakuasi hingga pukul 00.17 Wita, Rabu dini hari (27/7). La Radna memastikan semua penumpang dalam keadaan selamat.
"Untuk 163 penumpang sudah dievakuasi tadi malam. Kita lakukan evakuasi pada pukul 23.00 Wita dan baru selesai sekitar pukul 00.17. Semua penumpang dalam kondisi selamat," sebutnya.
Kronologi KMP Masagena Kandas
Korsatpel Pelabuhan Penyeberangan Komersil Kolaka La Radna mengungkapkan kerusakan di KMP Masagena diakibatkan rusaknya panel listrik. Dua mesin kapal pun terpaksa dimatikan.
"Kerusakan di KMP Masagena diakibatkan ada salah satu panel listrik mengalami permasalahan sehingga mesin ME dan AE sementara di matikan supaya tidak menimbulkan panas," tutur La Radna.
Awalnya KMP Masagena berangkat dari Pelabuhan Kolaka hendak bertolak ke Pelabuhan Bajoe sekitar pukul 10.00 Wita, Selasa (26/7). Saat masuk di Teluk Bone setelah sejam berlayar, terjadi kerusakan pada salah satu instalasi listrik yang berdampak pada suhu mesin.
"Nahkoda memutuskan untuk melakukan perbaikan kerusakan, akan tetapi perbaikan tersebut tidak berhasil sehingga diputuskan untuk kembali sandar di Pelabuhan Kolaka," paparnya.
(sar/asm)
