PLN UP 3 Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan penjelasan mengenai tuntutan mahasiswa di Dusun Peppangan, Desa Rajang, Kecamatan Lembang yang belum tersentuh aliran listrik. Dusun Peppangan disebut sudah masuk road map pemasangan aliran listrik, namun mendapati beberapa kendala.
Manager Bagian Perencanaan PLN UP 3 Pinrang, Anugera Dewangga mengungkapkan pihaknya telah mengadakan pertemuan terkait hal tersebut. Antara lain dengan mahasiswa dan warga Peppangan.
"Sebenarnya sudah masuk road map Dusun Peppangan ini untuk mendapat aliran listrik. Cuman ada beberapa kendala," kata Anugera saat dikonfirmasi, Senin (25/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anugera menjelaskan, kendala yang dimaksud ialah jaringan listrik yang akan dibangun melewati hutan lindung. Sampai saat ini izin untuk memakai hutan lindung tersebut belum selesai.
"Minggu ini kami akan ke Makassar bersama perwakilan mahasiswa, dan warga ke Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah VII Makassar untuk mencari jalan keluar terkait izin hutan lindung," paparnya.
Seperti diketahui, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselbar sebelumnya mengungkap masih ada enam dusun di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tidak teraliri listrik. PLN berjanji akan memberikan suplai listrik secara bertahap.
"Di data kami, ada enam dusun di Kabupaten Pinrang yang belum ada aliran listrik PLN masuk. Secara bertahap akan kita selesaikan," ungkap Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UIW Sulselrabar Eko Wahyu Prasongko saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (1/6) lalu.
Eko menjelaskan enam dusun tersebut semuanya berada di Kecamatan Lembang. Yakni Dusun Peppangan di Desa Rajang, Dusun Tabang di Desa Basseang, Dusun Kampung Lamatanre di Desa Wattang Suppa, Dusun Ratte Poton di Desa Suppirang, serta Dusun Londe dan Dusun Sangdaluan di Desa Lembang Mesakada.
"Jadi sudah hampir semua desa sebenarnya masuk listrik, cuman sisa ada satu atau dua dusun saja yang memang kita masih sementara berupaya agar dapat segera masuk listrik ke daerah tersebut," tegasnya.
Mahasiswa demo dan bakar ban di halaman selanjutnya.
Berdasarkan pantauan detikSulsel, Senin (25/7) massa mahasiswa mulai melakukan demonstrasi sekitar pukul 13.00 Wita. Mereka menutup Jalan Jenderal Soekawati, tepat di depan kantor PLN UP 3 Pinrang.
Mereka membentangkan spanduk dan menutup pintu pagar utama PLN UP 3 Pinrang. Mereka kemudian membakar ban dan melakukan orasi secara bergantian.
Bahkan sempat terjadi adu mulut karena mahasiswa membakar ban dan mendapat teguran dari aparat kepolisian yang sedang menjaga jalannya aksi.
Aksi mahasiswa yang tergabung di Ikatan Pelajar Mahasiswa Pattinjo (IPMP) ini menuntut agar dusun Peppangan, salah satu dusun di Desa Rajang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang segera dapat menikmati listrik.
Aksi mereka berjalan kurang lebih 3 jam dan membuat jalan Jenderal Soekawati sempat tertutup total. Sehingga tak satu pun kendaraan yang bisa lewat.
Jenderal lapangan, Nasrul mengungkapkan sudah 31 tahun Dusun Peppangan tidak menikmati listrik. Padahal di Kecamatan Lembang yang masih satu kecamatan dengan Desa Rajang, ada PLTA Bakaru.
Namun, kata Nasrul, kapasitas PLTA Bakaru sebesar itu belum mampu mengaliri listrik di Kampung Peppangan yang hanya berjarak sekitar 2 Kilometer dari area PLTA Bakaru.
"Mirisnya kampung kami hanya berjarak 2 Km dari area PLTA Bakaru, namun hingga detik ini belum teraliri listrik dari PLN," jelas Nasrul.
Wilayah Peppangan dihuni setidaknya lebih dari 70 kepala, di mana terdapat 40 bangunan warga termasuk masjid dan sekolah, yang sampai detik ini belum bisa menikmati layanan listrik dari PLN.
Simak Video "Video: 6 Orang Sekeluarga Tenggelam di Pantai Ammani Pinrang, 3 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/nvl)