Warga Luwu Utara Doa Bersama Peringati 2 Tahun Banjir Bandang Masamba

Warga Luwu Utara Doa Bersama Peringati 2 Tahun Banjir Bandang Masamba

Arzad - detikSulsel
Rabu, 13 Jul 2022 23:15 WIB
Peringatan banjir bandang Masamba
Foto: Dokumen Istimewa
Luwu Utara - Warga di Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) memperingati 2 tahun peristiwa bencana banjir bandang yang melanda Kota Masamba. Warga memperingati bencana tersebut dengan cara berzikir dan berdoa bersama.

"Kegiatan awalnya itu berzikir dan berdoa bersama dengan warga dan pemerintah kabupaten," ujar penyelenggara peringatan 2 tahun banjir bandang di Lutra, Putro Anugrahlindu kepada detikSulsel, Rabu (13/7/2022).

Peringatan banjir bandang ini digelar di Bantaran Sungai Meli, Kecamatan Baebunta, Rabu (13/7). Suasana kegiatan berlangsung terasa sangat hangat karena peringatan musibah banjir bandang ini dikemas dengan festival adat yaitu mandre sappera dan mapasiselle lise rakki.

Pada kegiatan tersebut, dihadiri kisaran 400 warga. Selain kegiatan mappasilele lise' rakki yang berarti saling menukar hasil bumi dan bahan dasar makanan hasil bumi, peringatan ini juga dilanjutkan penampilan tari tradisional.

"Kegiatan lainnya itu ada mappasilele lise' rakki yang artinya saling menukar hasil bumi atau makanan bahan hasil bumi warga setempat kemudian menampilkan tarian tradisional anak-anak korban banjir," katanya.

Tak lupa pula sejumlah tokoh adat, pemerintah daerah, warga dan sejumlah tokoh penting duduk sejajar saat bersantap makanan hasil bumi Luwu Utara tanpa ada perbedaan satu sama lain.

"Masyarakat makan bersama dengan Tokoh adat, Pemerintah daerah, Dan unsur unsur penting lainnya di Luwu Utara dengan alas yang sama, tanpa ada perbedaan. Selain itu masyarakat juga membawa hasil bumi, untuk saling tukar menukar," ungkapnya.

Peringatan banjir bandang MasambaPeringatan banjir bandang Masamba Foto: Dokumen Istimewa

Terpisah, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan bahwa Luwu Utara masuk dalam urutan ke-5 wilayah yang rawan bencana di Sulsel. Kendati begitu dirinya mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap ancaman yang sewaktu-waktu datang.

"Luwu utara itu masuk dalam 5 daerah rawan di Sulawesi Selatan, jadi masyarakat harus tetap berwaspada dan pihak pihak terkait seperti BPBD harus memaksimalkan fungsinya terkait mitigasi bencana, meskipun bencana itu bagian dari kehendak yang maha kuasa, tapi manusia bisa mengantisipasinya," ucap Indah.

Ia juga berharap para relawan terus berperan aktif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan di Luwu Utara sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk melayani masyarakat.

"Saya berharap organisasi relawan seperti Cakra Abhipraya dapat terus membantu masyarakat yang membutuhkan di Luwu Utara dan memaksimalkan fungsinya sebagai penyalur amanah masyarakat umum," Pungkas Indah.




(hmw/sar)

Hide Ads