Seekor Sapi di Makassar Baru Diketahui Positif PMK usai Disembelih

Seekor Sapi di Makassar Baru Diketahui Positif PMK usai Disembelih

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Rabu, 13 Jul 2022 19:14 WIB
Sapi kurban di RPH Makassar.
Foto: Sapi kurban di RPH Makassar. (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)
Makassar -

Seekor sapi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diketahui terjangkit penyakit mulut dan kaki (PMK) setelah hewan tersebut disembelih saat hari raya Idul Adha. Namun Dinas Pertanian dan Pertanian (DP2) Kota Makassar mengklaim daging sapi PMK masih aman dikonsumsi.

"Iya, sudah (sudah disembelih)," tutur Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP2 Kota Makassar Andi Herliyani saat dihubungi detikSulsel, Rabu (13/7/2022).

Dirinya menjelaskan sapi yang terjangkit PMK merupakan sapi yang bakal dikurban di wilayah Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Saat itu tim mengambil sampel pemeriksaan untuk sapi tersebut usai terindikasi bergejala PMK pada Jumat (8/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi waktu itu kan besoknya baru dipotong. Sementara kan sampelnya sudah dikirim. Tanggal 9 (Juli) sudah pemotongan (kurban) sebagian karena ada mulai lebaran Muhammadiyah," sebutnya.

Setelah sampel dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, hasil uji laboratorium yang menyatakan sapi itu positif baru keluar pada Senin (11/7).

ADVERTISEMENT

"Jadi kita ambil sampelnya sebelum dipotong. Tapi memang anjuran kita kalau ada ditemukan terindikasi suspek atau PMK sebaiknya dipotong," papar Herliyani.

Herliyani menuturkan hewan yang terjangkit PMK memang sebaiknya dipotong. Kebijakan ini dianggap bisa turut menekan penularan PMK kepada sapi yang masih sehat.

"Jadi kan hampir semua ternak yang masuk Makassar untuk dikurbankan sudah terpotong semua. Artinya agak mengurangi sedikit penyebaran karena sudah terpotong," bebernya.

Pihaknya menekankan, daging sapi terjangkit PMK masih aman dikonsumsi. Hanya ada bagian tubuh tertentu yang tidak dianjurkan untuk dimakan.

"Kalau untuk dikonsumsi aman, cuma kita sarankan jangan dikonsumsi bagian kepala atau mulut, kaki, terus dikulit. Itu dibuang, termasuk tulang. Kalau dagingnya apalagi dimasak dengan suhu yang tinggi, itu kan aman dikonsumsi," ungkap Herliyani.

Namun demikian pihaknya akan tetap melakukan penelusuran (tracking) terhadap sapi lain yang dianggap berpotensi tertular dari sapi positif PMK sebelumnya.

"Namun kita masih melakukan surveilans. Di sisi lain masih ada stok sapi kurban yang mungkin tidak laku, mungkin inilah yang kita tracking kemudian kita kasih edukasi ke pedagangnya," pungkasnya.

Sementara Kepala DP2 Kota Makassar EVi Aprialty menegaskan, pihaknya segera melakukan langkah penelusuran potensi penularan PMK pascatemuan seekor sapi positif. Penyemprotan disinfektan terhadap sapi atau kerbau tersisa yang masih dijual di Kota Makassar akan dilakukan.

"Kita besok melakukan penyemprotan kepada hewan-hewan yang masih tersisa," terang Evi.




(sar/tau)

Hide Ads