Seekor sapi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kuku (PMK). Pemkot Makassar pun akan menerapkan kebijakan lockdown atau penutupan lalu lintas ternak.
"Dari hasil pemeriksaan postmorten, ditemukan ada indikasi kena PMK satu ternak di daerah Bukit Baruga," tutur Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar Evi Aprialty saat dikonfirmasi, Selasa (12/7/2022).
Awalnya temuan indikasi sapi PMK itu saat dilakukan pemeriksaan di kandang sementara sekitar Masjid Andalas, Jalan Kutacane Selatan, Bukit Baruga, Kecamatan Manggala, Jumat (8/7). Itu setelah satu ekor sapi ditemukan ada luka di mulutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kan kita lakukan pemeriksaan ada luka di bibirnya tapi disangka itu hanya luka biasa. Biasanya kan ternak kalau terlalu banyak makan (jadi) luka. Tapi bukan luka yang indikasi PMK, tapi meragukan. Makanya diambil sampel darahnya, sampel mulutnya," paparnya.
Sampel pemeriksaan kemudian dibawa ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros. Selanjutnya seeekor sapi itu terkonfirmasi positif PMK dari hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros yang keluar Senin malam (11/7).
"Setelah dibawa ke Maros, pihak (BBVet) Maros tadi malam baru disampaikan (hasil pemeriksaan) bahwa dia (terkonfirmasi positif) PMK," ungkap Evi.
Namun sebelum hasil pemeriksaan BBVet Maros keluar, pihaknya sudah lebih dulu memisahkan sapi tersebut saat masih dinyatakan suspek PMK. Pemilik hewan juga disampaikan terkait hal tersebut.
"Tetapi sebelum kita kirim (sampel pemeriksaan) ke (BBvet) Maros, kita memang sudah pisahkan. Kita pisahkan sapi itu karena kemarin yang terindikasi PMK kita sampaikan ke pemiliknya," paparnya.
Pihaknya menuturkan, sapi positif PMK itu didatangkan dari Gowa oleh pedagang musiman yang menjual hewan kurban di Makassar. Hewan ternak itu diduga dijual menjelang hari raya.
"Pedagang yang temukan ada terinfeksi di daerah Antang, terjual di daerah Antan. Itu sapinya kan dari Gowa," beber dia.
Evi melanjutkan, pihaknya pun segera melakukan langkah penelusuran potensi penularan PMK pascatemuan seekor sapi positif. Selain itu pihaknya akan mulai melakukan penyemprotan disinfektan terhadap sapi atau kerbau tersisa yang masih dijual di Kota Makassar.
"Kita besok melakukan penyemprotan kepada hewan-hewan yang masih tersisa. Kan sisa terakhir besok pemotongan," pungkas Evi.
Kepala Bidang DP2 Kota Makassar Andi Herliyani menambahkan, kebijakan lockdown atau penutupan lalu lintas keluar masuk ternak di Makassar akan dilakukan usai 1 ekor sapi ditemukan positif PMK. Pemkot Makassar sudah menekan surat edaran terkait kebijakan itu.
"Kita juga sudah buat surat edaran wali kota yang ditandatangani Sekda, terkait edaran pelarangan keluar masuk ternak di kota Makassar," sebut Herliyani.
Pihaknya sudah menyusun langkah pengendalian menyusul satu sapi positif PMK. Penyemprotan hingga vaksinasi PMK akan dilakukan.
"Kita kan selain ada tim pengawasan lalu lintas ternak, juga ada tim gerak cepat. Inilah yang akan melakukan kegiatan surveilans di lapangan. Terus ada juga nanti kegiatan vaksinasi, kemudian ada juga penyemprotan di lapangan," pungkasnya.
(sar/tau)