Polisi Selidiki Pria di Kendari Edarkan Kotak Amal Palsu saat Idul Adha

Sulawesi Utara

Polisi Selidiki Pria di Kendari Edarkan Kotak Amal Palsu saat Idul Adha

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Rabu, 13 Jul 2022 12:16 WIB
Pria di Kendari diduga edarkan kotak amal palsu.
Foto: Pria di Kendari diduga edarkan kotak amal palsu. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar Video)
Kendari -

Seorang pria di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga mengumpulkan uang sumbangan dari hasil mengedarkan kotak amal palsu di masjid saat salat Idul Adha. Polisi tengah menyelidiki aksi pria yang diviralkan di media sosial tersebut.

Video beredar memperlihatkan seorang pria menggunakan kopiah dengan sajadah yang dikalungkan di leher. Dia membuka kardus yang diduga sebagai kotak amal palsu.

Setelah mengumpulkan semua isinya, pria tersebut lalu membuang sesuatu yang diduga kotak amal dari dus berwarna kuning. Kemudian pria itu pun berlalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada saja cara orang cari uang di saat lebaran kemarin. Buat dus bertuliskan nama masjid setelah dapat uangnya dusnya dibuang ke selokan lalu uangnya diambil," demikian tulis unggahan viral tersebut.

Informasi yang dihimpun peristiwa itu terjadi di lingkungan Masjid Al Kautsar Kota Kendari usai melaksanakan salat Idul Adha 1443 H/2022 pada Minggu (10/7).

ADVERTISEMENT

"Itu kalau lokasinya di Masjid Raya Al Kautsar saat salat Idul Adha hari Minggu kemarin," ungkap Kapolsek Mandonga Kompol Muhammad Salman kepada detikcom, Rabu (13/7/2022).

Saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Petugas sudah turun untuk mengumpulkan bahan keterangan di lokasi.

"Saya sudah lihat, sudah saya arahkan anggota untuk melakukan penyelidikan dan pengembangan," kata Salman.

Salman mengungkapkan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan pengaduan dari pihak masjid yang dirugikan. Namun ia tak mengetahui jika pihak masjid melaporkan di Polresta Kendari.

"Belum ada laporan dari pihak masjid, kami tetap menunggu laporannya, kalau videonya sudah kita tahu yang beredar di medsos, tapi tetap kita lakukan pengembangan sambil menunggu laporan," imbuhnya.

Salman mengimbau agar setiap masjid ketika melakukan kegiatan dengan melakukan penggalangan sumbangan bisa menggunakan atribut resmi guna menghindari kejadian seperti ini terulang kembali.

"Imbauan kami kalau ada kegiatan seperti itu ya panitia harus lebih open, biar bisa ditahu. Minimal panitia ada baju khususnya, kan biasa panitia itu ada tanda kalau mau ambil sedekah dari jamaah," bebernya.




(sar/hmw)

Hide Ads