Aksi Cepat Tanggap (ACT) merespons pemberitaan terkait dugaan peyelewengan dana donasi dengan meminta maaf kepada publik. Pemberitaan di majalah Tempo ini memunculkan tagar #AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT.
"Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat mungkin beberapa masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan yang terjadi saat ini," kata Presiden ACT Ibnu Khajar dalam konferensi pers yang digelar di kantor ACT, Jakarta Selatan dilansir dari detikNews Senin (4/7/2022).
Khajar menerangkan ACT terdaftar di Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai lembaga kemanusiaan bukan lembaga amil zakat. Bahkan diklaimnya ACT sudah berkiprah di 47 lebih negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aksi Cepat Tanggap menjadi penyalur bantuan kebaikan dermawan, sebagai lembaga kemanusiaan yang dipercayai masyarakat melalui program kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan juga emergency. Ini perlu kami sampaikan di awal," tuturnya.
Pihaknya juga meluruskan soal isu kudeta Presiden ACT sebelumnya Ahyuddin pada 11 Januari. Isu kudeta ini juga mencuat dalam laporan majalah Tempo dengan tajuk 'Kantong Bocor Dana Umat'. Dalam pemberitaan Tempo, disebutkan ada 40 orang mendatangi ruang kerja Ahyuddin untuk meminta Ahyuddin menandatangani pengunduran diri dan tidak akan keluar ruangan sebelum Ahyuddin memutuskan mundur.
"Sempat dipublikasikan di majalah Tempo kemarin tentang kejadian di 11 Januari. Kami ingin sampaikan bahwa kejadian di 11 Januari ini adalah kemauan dari semua elemen pemimpin lembaga, bukan cuma kantor pusat, juga di cabang-cabang," kata Khajar.
Menurut Khajar, pertemuan 11 Januari tersebut untuk perbaikan dan bukan untuk ribut-ribut. Pihaknya termasuk Dewan Syariah malah memberikan nasihat dan saran untuk Ahyuddin secara baik-baik. Bahkan saat rapat pembina pada 20 Januari 2022, Ahyuddin yang sudah mundur diundang hadir.
"Beliau menyampaikan pada kami lewat WA bahwa beliau sedang di luar kota dan beliau sampaikan memberikan apa namanya... kuasa pada kita semuanya untuk melanjutkan prosesnya dengan baik," beber Khajar.
Baca juga: ACT Luruskan Isu Kudeta Ahyudin 11 Januari |
Bahkan menurut Khajar, Ahyuddin justru menyampaikan persetujuan hasil rapat pembina saat itu. Sehingga tidak ada istilah kudeta. Prosesnya berjalan dengan baik.
"Beliau setuju prosesnya dijalankan dengan baik dan beliau sampaikan nanti kalaupun sudah diperlukan tanda tangan basahnya sepulang dari luar kota maka beliau berkenan diatur waktunya. Jadi sampai tanggal 20 Januari kondisinya baik-baik saja," tuturnya.
"Ini perlu kami sampaikan untuk menepis beberapa informasi seolah-olah pada tanggal 11 Januari terjadi semacam kudeta atau apa," sambungnya.
(tau/nvl)