Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba mencatat ada 177 kasus gigitan anjing gila suspek rabies selama 2022. Bahkan di antara kejadian seorang petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat juga jadi korban.
"Januari hingga Mei 177 kasus gigitan anjing. Dari sampel 3 otak anjing, 2 di antaranya positif rabies," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Thaiyeb Maningkasi kepada detikSulsel, Minggu (3/7/2022).
Kasus terbanyak terjadi di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale. Total peristiwa gigitan anjing gila sebanyak 26 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan jumlah kasus gigitan terbanyak di wilayah Bontobangun 26 kasus," imbuh.
Thaiyeb mengungkapkan, anjing yang menggigit warga didominasi oleh anjing liar. Hewan-hewan inilah yang sulit diberikan vaksin daripada anjing peliharaan untuk mengantisipasi penularan rabies.
"Rata-rata anjing liar karena kalau peliharaan itu lebih mudah divaksin," tambah Thaiyeb.
"Kebetulan kami melakukan program pemberantasan hama babi dengan mengandalkan anjing pemburu. Jadi sudah ada anjing pemburu (peliharaan) yang divaksin," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus rabies, pihaknya menyiapkan sebanyak 400 dosis vaksin anti rabies. Namun 130 di antaranya telah terpakai.
"Provinsi Sulsel mengalokasikan jumlah vaksin sebanyak 400 paket dan telah terpakai sebanyak 130 paket," jelasnya.
Peristiwa ini juga menimpa seorang petugas dari Damkar Bulukumba bernama Nasrullah menjadi korban. Kendati demikian, kondisi Nasrullah sudah membaik.
"Iya baikan mi," kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Damkar Bulukumba Rian Saleh dalam wawancara terpisah.
Dia tidak menjelaskan detail kronologi kejadian hingga rekannya digigit Anjing. Namun Nasrullah kini sudah sembuh dan sudah bisa berkantor lagi seperti sedia kala
"Kemarin malam sepertinya di sekitar posko induk kejadiannya. Besok (hari ini) beliau jaga di posko induk," tandasnya.
(sar/nvl)











































