Penyedia server penerimaan peserta didik baru (PPDB) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2022 dievaluasi Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel. Ini lantaran server PPDB sempat down pada penerimaan jalur lain yang dibuka lebih awal.
"Tidak tambah (server). Tetap tidak ada pertambahan. Namun (gangguan server) jadi catatan," ungkap Kepala Disdik Sulsel Setiawan Aswad kepada detikSulsel, Sabtu (2/7/2022).
Setiawan menuturkan pihaknya sudah mengevaluasi penyedia server. Pihaknya meminta ada keandalan sistem. Apalagi pendaftar jalur zonasi akan lebih banyak dari jalur pendaftaran sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ganti server lagi makan waktu. Kita sudah evaluasi penyedianya. Sekarang tunggu komitmen dari penyedia," jelasnya.
Pihaknya optimis PPDB jalur zonasi tidak akan menuai lagi kendala. Dia telah menginstruksikan panitia untuk kembali mereviu celah kesalahan yang terjadi pada jalur sebelumnya.
"Sebelum masuk zonasi kami akan lakukan simulasi mereviu bahwa kesalahan yang terjadi di tahapan awal itu tidak terjadi pada saat proses zonasi nanti," terangnya.
Setiawan mengakui bila jalur zonasi PPDB tingkat SMA akan jadi puncak penerimaan siswa baru. Ini lantaran jumlah pendaftar SMA yang tinggi. Dia menekankan kepada panitia pelaksana PPDB meminimalkan keluhan dari orang tua pendaftar.
"Zonasi ini bebannya besar, kita tidak mau itu terjadi lagi (keluhan orang tua siswa)," paparnya.
Dia secara khusus meminta persoalan-persoalan seperti kemampuan aplikasi menghadapi pendaftar tidak lagi masuk menjadi keluhan pada pelaksanaan PPDB jalur zonasi. Selain itu, kemampuan server juga menjadi atensinya.
"Apalagi, persoalan-persoalan terutama kemampuan aplikasi, saya harap tidak lagi (menjadi masalah)," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, DPRD Sulsel mengkritik pelaksanaan PPDB yang disebut didanai APBD Rp 2 miliar namun layanannya banyak dikeluhkan. Salah satunya servernya down atau drop saat baru diakses 5.000 orang.
"Saat baru diakses oleh kurang lebih 5.000 siswa dari total 110.000 siswa-siswa SMA dan SMK, ternyata sudah drop (website pendaftaran)," ungkap Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina kepada detikSulsel, Jumat (24/6).
Pihaknya menyesali timbulnya keluhan dari masyarakat tersebut. Padahal kata dia, penyedia layanan operator PPDB didanai cukup mahal. Anggarannya berasal dari APBD 2022.
"Dua hari server down. Tidak bisa diakses. Padahal dibiayai Rp 2 miliar (APBD)," tuturnya.
Rahman mewanti-wanti agar masalah serupa tidak muncul saat pendaftaran jalur zonasi dibuka. Sebab ia memperkirakan, ada banyak permasalahan baru yang muncul saat pendaftaran PPDB jalur zonasi nanti.
(tau/nvl)