Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) memastikan tak akan membuka lowongan CPNS tahun ini. Hanya ada formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diusulkan sebanyak 374 kuota.
"Tak ada CPNS karena memang di tahun 2022 sudah disampaikan dari awal oleh MenPANRB, kita tidak menerima lagi formasi CPNS. Jadi tidak ada lagi terima PNS," ungkap Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Imran Jausi kepada detikSulsel, Selasa (28/6/2022).
Sehingga tahun ini pihaknya hanya akan mengusulkan formasi PPPK. KemenPANRB sudah membuka jadwal penginputan. Pemprov Sulsel diberikan waktu mulai 4-13 Juli untuk melakukan penginputan usulan formasi melalui e-formasi, aplikasi milik KemenPANRB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tambahan untuk formasi pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) sekitar 69 orang. Sebelumnya diusulkan 305 PPPK. Sehingga kini menjadi 374. Alhamdulillah pak Gubernur sudah menyetujui," tuturnya.
Usulan PPPK ini tidak mengakomodir PPPK guru dengan pertimbangan PPPK guru sudah diusulkan cukup besar tahun lalu. Namun tidak terserap maksimal.
"Tahun ini juga kan ada lagi seleksi PPPK khusus guru tahap 3. Sisa kuota masih banyak," jelasnya.
Usulan tambahan kuota PPPK ini juga karena melihat kebutuhan di Sulsel. Sektor pertanian butuh tambahan tenaga teknis.
"Beberapa formasi non guru ternyata dibutuhkan oleh Pemprov Sulsel, khususnya dalam lingkup pertanian seperti POPT. Tambahan usulan 69 orang ini sudah kita menyurat juga secara resmi ke MenPANRB untuk kita masukkan," pungkas Imran.
Untuk diketahui, usulan PPPK Pemprov Sulsel sebelumnya hanya 305 orang. Usulan ini tak mengakomodir formasi guru.
"Kita sudah ajukan formasi. Jumlahnya itu 305 untuk nakes dan tenaga teknis. Tak ada guru," ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Imran Jausi kepada detikSulsel, Kamis (21/4).
Pemprov Sulsel sudah mengajukan usulan ke pemerintah pusat. Usulan ini untuk mengisi tenaga kesehatan yang akan mengisi sejumlah rumah sakit (RS) regional yang dibangun Pemprov Sulsel.
"Kalau yang kesehatan itu banyak akan diarahkan untuk mengisi rumah sakit (RS) di Bone yang mau dibangun," pungkasnya.
(tau/sar)