Alasan Wisudawan Belum Beri Bukti Unsrat Marak Pungli: Kampus Tak Profesional

Sulawesi Tengah

Alasan Wisudawan Belum Beri Bukti Unsrat Marak Pungli: Kampus Tak Profesional

Trisno Mais - detikSulsel
Selasa, 28 Jun 2022 13:02 WIB
Viral wisudawan kritik Unsrat marak pungli (Dok. Istimewa)
Foto: Viral wisudawan kritik Unsrat marak pungli (Dok. Istimewa)
Manado -

Wisudawan bernama Marfanuel Takasihaeng mengungkap alasan dirinya belum menyetor bukti-bukti soal maraknya pungutan liar atau pungli di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Marfanuel mengaku Unsrat tidak profesional saat mengundang dirinya melakukan klarifikasi.

"LBH Manado sangat keberatan tentang proses penyelesaian yang dicoba diselesaikan oleh pihak kampus. Pihak kampus tidak professional dan pihak kampus sangat tidak menghormati setiap orang," kata kuasa hukum Marfanuel, Direktur LBH Manado Frank Tyson Kahiking kepada detikcom, Selasa (28/6/2022).

Frank menilai penanganan masalah maraknya pungutan liar di Unsrat justru tidak ditangani dengan serius oleh Unsrat. Dia mengatakan Unsrat harusnya mengundang kliennya secara resmi jika memang serius meminta bukti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Frank kemudian menyinggung kliennya selama ini hanya di undang melalui sambungan telepon. Marfanuel tetap menghadiri undangan itu karena dirinya ingin menunjukkan itikad baik.

"Artinya begini bentuk pemanggilan saja kepada yang bersangkutan tidak secara resmi. Kenapa tidak secara resmi, kalau memang ini mau diselesaikan secara baik-baik, harus panggil resmi. Jangan hanya lewat telepon," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Frank mengaku sangat keberatan dengan perlakuan Unsrat terhadap kliennya. Frank berharap ke depan Unsrat lebih professional dan menghargai hak setiap warga negara, apalagi status kliennya bukan lagi mahasiswa Unsrat.

"Jangan sudah tidak dipanggil resmi, baru yang bersangkutan sudah memenuhi panggilan sampai di rektorat, bahkan saat mereka kembali tidak ada bentuk penyelesaian. Nah ini kan dijadikan bola pimpong kepada yang bersangkutan, tidak ada bentuk penyelesaian," kata dia.

Sementara itu, Wakil Rektor III Unsrat Bidang Kemahasiswaan Ronny Gosal membantah pihaknya tidak mengundang wisudawan itu secara resmi. Ronny menegaskan surat undangan resmi oleh pimpinan universitas dikirim pada tanggal 31 Mei 2022 namun sang wisudawan tidak datang hingga waktu yang ditentukan.

"Jadi 31 Mei 2022 itu sebenarnya sudah sangat resmi. Jadi kalau dia bilang tidak diundang secara resmi terserah dia, yang pasti pimpinan Unsrat sudah menyiapkan waktu untuk dia di tanggal 31 Mei 2022," katanya.

Dia mengaku sudah tidak membuat undangan terhadap wisudawan itu. Apabila wisudawan itu tetap tidak membawa bukti-bukti terkait tuduhannya, maka akan dilaporkan ke polisi terkait dengan penistaan institusi.

"Kami tentu tidak mau menyurat lagi ke dia, kalau mau menyurat untuk apa. Kami sudah tunggu dia tidak datang," tegas Ronny.




(hmw/nvl)

Hide Ads