Pemkab Minsel Bangun 120 Unit Hunian Sementara untuk Warga Terdampak Abrasi

Sulawesi Utara

Pemkab Minsel Bangun 120 Unit Hunian Sementara untuk Warga Terdampak Abrasi

Trisno Mais - detikSulsel
Senin, 20 Jun 2022 18:01 WIB
Jembatan di Minahasa Selatan ambruk dan 10 rumah ikut hanyut ke laut (Dok. Istimewa).
Foto: Abrasi di pesisir Pantai Amurang Minahasa Selatan (Dok. Istimewa).
Minahasa Selatan -

Pemkab Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut), membangun 120 hunian sementara bagi masyarakat yang terdampak abrasi. Pembangunan itu ditargetkan selesai pekan ini

"Pembangunan hunian sementara dengan 120 unit, ukuran 4 x 6 untuk 1 unit," kata Sekda Minsel Gladi Kawatu kepada detikcom, Senin (20/6/2022).

Pembangunan hunian sementara berlokasi di Kelurahan Uwuran 2. Pada Senin (20/6) tadi, Bupati Minsel Franky Wongkar sudah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda pembangunan sudah memulai dikerjakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gladi menjelaskan Pemkab membangun hunian sementara karena kondisi posko-posko pengungsian yang nyaris penuh. Selain itu, pemerintah berharap masyarakat bisa mendapatkan hunian yang lebih layak untuk tinggal.

"Supaya diharapkan ada hunian yang lebih layak dari sekedar berada di posko pengungsian yang memang sudah sangat padat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Gladi, pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meminta bantuan terkait dengan permintaan tenaga kerja.

"Untuk pekerjaan ini karena membutuhkan waktu cepat, maka ada permohonan bantuan tenaga dari semua komponen masyarakat, sudah kita mintakan melalui camat dan juga kita, permintaan bantuan dari Kodim," ujarnya.


Untuk diketahui, hingga data hari ini total rumah yang hanyut akibat abrasi sebanyak 34 unit atau sebanyak 37 kepala keluarga yang terdiri dari 108 jiwa.

Kemudian sedikitnya ada 61 rumah warga yang ikut terdampak akibat abrasi pantai tersebut. Selanjutnya untuk total warga yang berada di posko-posko pengungsian sebanyak 195 jiwa.

Dari data tersebut, pemerintah memprediksi hunian yang dibangun itu melebihi dari jumlah warga yang terdampak. Kendati begitu apabila ke depan jumlah warga yang terdampak bertambah, maka pemerintah akan kembali membangun beberapa unit bangunan dalam bentuk barak.

"Jadi 120 unit itu tidak sesuai dengan jumlah yang mengungsi. Berarti ada lebihnya. Kalau lebih mungkin kami tambahkan barak," pungkasnya.




(hmw/nvl)

Hide Ads