Siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) Yudding (12) dan adiknya Nursabbi (11) punya impian besar dalam hidupnya. Hal inilah yang membuat mereka getol ke sekolah meski harus menempuh perjalanan 7 km selama 4 jam.
Yudding bersama adiknya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Menurut mereka, pendidikan bisa membawanya untuk meraih impian yang dicita-citakan.
"Saya bercita-cita mau jadi polisi. Bagus kulihat pakaiannya. Tamat SD mau tetap lanjut SMP, saya tidak mau berhenti sekolah," kata Yudding saat ditemui detikSulsel di sekolahnya, Selasa (14/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya, Yudding pernah ditawari oleh penduduk kampung untuk tinggal di sekitar sekolah, agar akses tidak begitu jauh. Hanya saja Yudding menolak dengan alasan kasihan pada hewan peliharaannya di rumah.
"Saya tidak mau tinggal di dekat sekolah, karena ada anjing saya pelihara nanti bertengkar. Saya sudah terbiasa jalan ke sekolah tanpa diantar orang tua. Biasa dapat babi, tidak takut ja," bebernya.
Impian besar juga dicita-citakan adik Yudding, Nursabbi yang juga membawa parang dalam perjalanan menuju ke sekolah. Dia yang baru duduk di bangku kelas 4 SD itu punya cita-cita menjadi tenaga pengajar.
"Saya mau jadi guru, saya suka kalau lagi mengajar. Saya juga bawa parang kalau ke sekolah," ucapnya.
Seperti diketahui, sebanyak 4 siswa SD di Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) berjuang keras untuk menempuh pendidikan di sekolah. Mereka berangkat sejak dini hari dengan membawa parang untuk melewati hutan dan 6 sungai.
"Saya berangkat dari rumah jam 3 subuh. Saya bersama adik perempuanku Nursabbi (11), dan kakakku Kamriani (12), serta satu temanku. Kami semua bawa parang," kata siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Yudding (12) saat ditemui detikSulsel, Selasa (14/6).
Yudding mengatakan parang yang dibawanya itu untuk berjaga-jaga saja di perjalanan ketika mendapati hewan buas. Parang itu juga akan disimpan di perkampungan, dan tidak dibawa ke sekolah.
"Saya bawa parang karena takut sama ular sawah. Biasa dapat ular sawah berukuran besar. Kalau bawa parang dapat ular sawah langsung ditebas saja," tuturnya.
(asm/tau)