Tolong! Warga Koltim Lahirkan 4 Anak Kembar Prematur Butuh Bantuan Biaya

Sulawesi Tenggara

Tolong! Warga Koltim Lahirkan 4 Anak Kembar Prematur Butuh Bantuan Biaya

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Kamis, 16 Jun 2022 06:30 WIB
Bayi kembar 4 di Kolaka Timur
Bayi kembar 4 di Kolaka Timur (Istimewa).
Kolaka Timur -

Made Paryani (40), warga Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) melahirkan empat bayi kembar berjenis kelamin perempuan. Namun Made dan suaminya kini membutuhkan bantuan biaya persalinan dan keempat bayi kembar itu juga harus mendapat perawatan khusus karena lahir prematur.

Empat anak kembar tersebut merupakan buah hati dari pasangan Made Paryani dan Ketut Darmo (38). Keduanya merupakan warga Desa Lamoare, Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur. Empat bayi kembar ini dilahirkan di RSU Setia Bunda Unaaha, Kabupaten Konawe.

Tim dokter terpaksa melakukan operasi secara sesar untuk mengeluarkan 4 bayi kembar tersebut. Ini lantaran usia kandungan masih cukup muda saat masuk masa persalinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya istri saya yang lahirkan 4 anak, usia kandungan istri saya baru 6 bulan lebih," kata Darmo dihubungi detikcom, Rabu (15/6/2022).

Darmo menuturkan 4 bayi kembarnya tersebut lahir dalam kondisi sehat, Senin (13/6). Namun harus mendapat perawatan khusus dimasukkan ke dalam tabung inkubasi guna memantau perkembangannya karena lahir usia muda (prematur).

ADVERTISEMENT

"Lahirnya sehat-sehat semua pukul 21.00 Wita," ungkap Darmo.

Saat ini kata Darmo, sang istri dan empat buah hatinya belum diperkenankan pulang ke rumah karena sang istri masih harus menjalani perawatan pascapersalinan melalui operasi sesar. Terutama sang bayi yang masih dalam perawatan intensif tim medis.

"Belum tau juga ini biayanya berapa karena belum selesai (seluruh proses persalinannya)," ujarnya.

Darmo mengakui memang saat ini ada open donasi yang dibuka relawan. Para relawan membuka uluran tangan bagi rekan-rekan yang ingin membantu bisa mendonasikan ke rekening BRI 749701007877531 atas nama Ketut Darmo.

Darmo sehari-hari memang hanya bekerja sebagai petani untuk menghidupi keluarganya. Kini bebannya sebagai orang tua bertambah harus menghidupi total 6 buah hatinya.




(tau/nvl)

Hide Ads