13 Rumah Pemulung di Kendari Kebakaran, Diawali Ledakan

Sulawesi Tenggara

13 Rumah Pemulung di Kendari Kebakaran, Diawali Ledakan

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Kamis, 09 Jun 2022 15:49 WIB
Kebakaran 13 rumah pemilik pemulung di TPA Puuwatu, Kendari (Dok. Istimewa).
Foto: Kebakaran 13 rumah pemilik pemulung di TPA Puuwatu, Kendari (Dok. Istimewa).
Kendari -

Sebanyak 13 unit rumah papan yang dihuni sejumlah pemulung di tempat pembuangan akhir (TPA) Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) hangus terbakar. Kebakaran diduga berasal dari obat nyamuk warga dan ledakan tabung gas.

"Ada 13 rumah papan kayu yang terbakar, 26 kepala keluarga terdampak," kata Kapolsek Mandonga Kompol Salman dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).

Kebakaran terjadi di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kendari sekitar pukul 07.30 Wita, Kamis (9/6). Salman mengungkapkan sebelum terbakar hebat, saksi sempat mendengar suara ledakan dari salah satu rumah pemulung tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiba-tiba saksi mendengar ada suara ledakan, kemudian dia keluar dan melihat api sudah menyala besar membakar rumah di sampingnya," kata Salman.

Salman mengungkapkan api dengan cepat membesar hingga menghanguskan rumah-rumah pemulung. Sedangkan warga lain yang rumahnya tidak jauh dari lokasi turut membantu memadamkan api sambil menunggu petugas pemadam kebakaran.

ADVERTISEMENT

"Total terdampak ada 26 kepala keluarga dengan total 64 jiwa," ujar dia.

Lebih lanjut Salman mengungkapkan hasil penyelidikan sementara api diduga berasal dari obat nyamuk milik salah satu rumah. Sedangkan bunyi ledakan berasal dari tabung gas.

"Penyebab kebakaran diperkirakan obat nyamuk yang masih menyala, kalau ledakan dari tabung gas," ujarnya.

Relawan setempat, Riani menuturkan rumah yang terbakar merupakan rumah para pemulung yang mendiami kawasan TPA Puuwatu.

"Iya rumah pemulung di Kampung Mandiri yang di dalamnya TPS Puuwatu," ujarnya.

Ia mengungkapkan api dengan cepat menghanguskan rumah-rumah tersebut. Sementara para pemulung yang rata-rata sedang bekerja pagi tadi tidak berhasil menyelamatkan barang-barangnya.

"Tidak ada barang yang bisa diselamatkan, karena mereka semua keluar memulung. Jadi hanya pakaian yang di badan yang tersisa," ujarnya.




(hmw/nvl)

Hide Ads