Kantor Kelurahan Sarira, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja (Tator) hanya dijaga satu aparatur negara (ASN). Pelayanan publik terhambat, bahkan kantor tak jarang mesti tutup karena minimnya jumlah pegawai yang bertugas.
Dari pantauan detikSulsel, Rabu siang (8/6/2022), kantor kelurahan Sarira yang terletak di Jalan Tilannga' Rantelemo terlihat sangat sepi. Ruangan tampak dengan dengan sejumlah kursi yang kosong.
Saat memasuki salah satu ruangan, hanya ada Yulius Sattu yang berada di ruang kerja. Kepala Seksi (Kasi) Kententraman dan Ketertiban (Trantib) Kantor Kelurahan Sarira itu tengah menyelesaikan urusan administrasi warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 2017 begini keadaannya. Dulu ada dua ASN, saya sama pak lurah, karena lurah dimutasi bulan Maret kemarin ke Kecamatan, jadi tinggal saya sendiri layani masyarakat," ungkap Yulius Sattu kepada detikSulsel, Rabu (8/6).
Dia mengungkapkan jam pelayanan kantor kelurahan pun dibatasi hanya sampai pukul 2 siang. Dirinya kesulitan melayani warga dengan kondisi menjalankan pelayanan seorang diri.
"Sampai jam 2 siang saja pelayanannya, karena saya sendiri," ujar dia.
Saat Yulius tidak berkesempatan ke kantor atau mengalami sakit, terpaksa kantor kelurahan harus ditutup. Tak ada pegawai lain yang bisa menggantikan.
"Kalau saya tidak masuk kantor atau sakit terpaksa ditutup. Mau bagaimana lagi, tidak ada yang lain," ungkap Yulius.
Situasi ini sudah lama dia laporkan ke tingkat kecamatan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bahkan Bupati Tana Toraja. Namun belum ada tindakan serius yang dilakukan.
"Dulu ada tenaga sukarelawan 4 orang yang bantu-bantu, tapi sudah tidak ada sekarang. Ini sudah sering disampaikan, tapi belum ada tindakan. Capek juga rasanya," keluh Yulius.
Diketahui kantor kelurahan Sarira hanya berjarak 6 km dari pusat Kota Makale, Tana Toraja. Namun dianggap minim perhatian, padahal ada 974 kepala keluarga (KK) yang mesti dilayani dalam naungan kantor kelurahan tersebut.
"Kita susah kalau mau urus surat-surat atau izin. Karena tidak ada orang di sana," tutur salah seorang warga Sarira, Rius saat diminta tanggapannya, Rabu (8/6).
Dia mengaku masyarakat tidak mendapatkan pelayanan publik secara optimal dari pemerintah. Belum lagi Kantor Kelurahan Sarira sering tertutup.
"Sering juga tutup, jadi kemana warga kalau begitu," tandasnya.
(sar/nvl)