Ketua IDI Tarakan Cerita Tegarnya dr Lois Owien Hadapi Kanker Serviks

Kalimantan Utara

Ketua IDI Tarakan Cerita Tegarnya dr Lois Owien Hadapi Kanker Serviks

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Rabu, 08 Jun 2022 17:31 WIB
Suasana rumah duka dr Lois Owien di Kota Tarakan (Dok. Istimewa).
Foto: Suasana rumah duka dr Lois Owien di Kota Tarakan (Dok. Istimewa).
Tarakan -

Dokter Lois Owien selalu berusaha tegar menghadapi kanker serviks yang sedang ia idap. Sebelum meninggal, Lois bahkan menolak dibawa ke rumah sakit dan lebih ingin di rumah saja saat kondisinya mulai memburuk.

Cerita soal saat-saat terakhir dokter Lois tersebut disampaikan oleh Ketua IDI Tarakan dr Sigit Prastyanto usai berkunjung ke rumah duka di Kampung Bugis Dalam, Kota Tarakan, Rabu (8/6) hari ini.

"Dari penyampaian keluarga, waktu terakhir ngedrop, beliau (dr Lois) sempat mau diantar ke rumah sakit oleh keluarga, tapi jawaban dari beliau tidak mau di bawa ke rumah sakit, beliau mau di rumah saja," ujar Sigit kepada detikcom, Rabu (8/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigit mengatakan penolakan dr Lois itu diyakini keluarga sebagai bagian dari firasat. Kemauan dokter Lois itu akhirnya dituruti keluarga.

"Ya menurut keluarga mungkin udah firasat, jadi mengikuti kemauan beliau. Tak berapa lama setelah itu beliau meninggal di rumah," jelas Sigit.

ADVERTISEMENT

Menurut Sigit, dr Lois sudah berobat ke Jakarta beberapa waktu lalu. Keluarga kemudian berencana membawa Lois lagi ke Jakarta untuk menjalani perawatan lanjutan, namun sehari sebelum keberangkatan sang dokter meninggal dunia.

"Jadi sempat dirawat di rumah sakit, terus pulang lagi. Nah kemarin waktu ngedrop itu harusnya besok berangkat ke Jakarta, tapi saat itu kondisi sudah begitu parah, " terangnya.

Di mata keluarga, dari penuturan Ketua IDI Tarakan itu, dr Lois selalu terlihat tegar dan urung meminum obat-obatan.

"Beliau punya kepercayaan yang tinggi, jadi saat dikasi (diberikan) obat, beliau sering menolak karena dari dia merasa tidak sakit. Biar keluarga memaksa, beliau tidak mau karena merasa kuat," ungkapnya.

Untuk diketahui, dokter Lois Owien meninggal dunia setelah enam bulan mengidap kanker serviks. Lois rencananya hendak dibawa berobat ke Jakarta pada Selasa (7/6), tapi tiba-tiba drop dan meninggal dunia di rumahnya di Kota Tarakan, sekitar pukul 12.00 Wita, Senin (6/6).

Kanker serviks yang diderita dr Lois terhitung sejak Desember 2021. Saat itu keadaan dokter itu tiba-tiba mengalami pendarahan.

Selama ini dokter Lois diketahui kerap pulang pergi ke Jakarta. Sang dokter berjuang keras untuk menyembuhkan penyakit yang ia derita.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads