Proyek Stadion Mattoanging Kota Makassar dikritik lamban karena belum juga ditender ulang. Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) kemudian menjelaskan pelaksanaan tender mesti menunggu rekomendasi BPK dan Kejaksaan.
"Kita menunggu BPK untuk memberikan rekomendasi segala macam. Kita tunggu juga dari Kejaksaan karena sudah ada juga dikirim tim menganalisis," ungkap Andi Sudirman kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (6/6/2022).
Dia menuturkan rekomendasi ini dibutuhkan karena proyek Stadion Mattoanging sudah mengalami dua kali gagal tender. Sehingga konsultasi ke BPK dan Kejaksaan jadi acuan untuk pelaksanaan tender ulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tentu butuh untuk melihat dari sisi legal," jelasnya.
Andi Sudirman menolak menanggapi jauh soal kendala pelaksanaan tender ulang. Dia menyebut hanya bertanggung jawab soal anggaran. Urusan pelaksanaan tender menjadi tanggung jawab OPD terkait.
"Kendalanya tanya ke (OPD) teknis. Saya kan menganggarkan aja kan. Saya sudah selesai dong. Sudah tanda tangan (anggaran)," tukas Andi Sudirman.
DPRD Sulsel Kritik Lambannya Tender Stadion Mattoanging
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari meminta Pemprov Sulsel mempercepat pelaksanaan tender ketiga Stadion Mattoanging yang belum juga berjalan. Andi Ina khawatir proyek tak akan rampung bila tendernya tak disegerakan.
"Ini lelang kedua sudah gagal. Harusnya lelang ketiga harus (dipercepat) pelaksanaannya karena waktu berjalan terus," ungkap Andi Ina kepada detikSulsel, Senin (6/6).
Apalagi tender Stadion Mattoanging yang dianggarkan lebih dari Rp 60 miliar sudah menjadi Perda APBD 2022. Sehingga penggunaan anggarannya harus dituntaskan tahun ini.
"Ini kan sudah bulan 6. Harus selesai bulan 12. Kalau nanti sudah bulan keberapa baru dilelang, ini kan bisa-bisa tidak bisa (rampung) dikerjakan karena terdesak dengan waktu," bebernya.
Menurutnya proses lelang butuh waktu sehingga dia berharap tahapan persiapannya dipercepat. Lelang proyek Stadion Mattoanging mesti segera dilakukan agar proses konstruksi nanti bisa segera berjalan.
"Wajar masyarakat pikirannya macam-macam. Wajar, karena di sana tidak ada tanda-tanda kehidupan. Iya tidak ada tanda-tanda ada tindak lanjutnya. Seperti kubangan yang membawa masalah itu," tukasnya.
(tau/asm)