Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Ina Kartika Sari mengkritik Pemprov Sulsel karena lambannya tender ulang Stadion Mattoanging. Proyek ini dikhawatirkan tak rampung bila tender ketiga tak segera dilakukan.
"Ini lelang kedua sudah gagal. Harusnya lelang ketiga harus (dipercepat) pelaksanaannya karena waktu berjalan terus," ungkap Andi Ina kepada detikSulsel, Senin (6/6/2022).
Andi Ina mengingatkan anggaran proyek Stadion Mattoanging lebih dari Rp 60 miliar sudah menjadi perda APBD 2022. Sehingga penggunaan anggarannya hanya bisa digunakan untuk tahun 2022 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan sudah bulan 6. Harus selesai bulan 12. Kalau nanti sudah bulan keberapa baru dilelang, ini kan bisa-bisa tidak bisa (rampung) dikerjakan karena terdesak dengan waktu," bebernya.
DPRD kata Andi Ina sudah menjalankan fungsinya dari sisi anggaran. Termasuk mendorong Pemprov menjalankan program ini sesuai aturan dan mekanisme yang sudah ditetapkan sesuai perencanaan RPJMD.
"Tetapi eksekutornya ada pada Pemprov. Fungsi pengawasan kami. Saya sebagai Ketua DPRD, pertanyakan ini, bagaimana (rencana) tender selanjutnya ini karena sudah dua kali gagal," tegasnya.
Andi Ina mengingatkan proses lelang tentu butuh waktu. Makanya dia mengingatkan Pemprov Sulsel jangan tinggal diam agar tahapan lelang bisa segera berjalan. Pengerjaan proyek mesti segera dilakukan.
"Wajar masyarakat pikirannya macam-macam. Wajar, karena di sana tidak ada tanda-tanda kehidupan. Iya tidak ada tanda-tanda ada tindaklanjutnya. Seperti kubangan yang membawa masalah itu," tuturnya.
Andi Ina Komunikasi Menpora Minta Stadion Mattoanging Dikawal
Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari mengaku menghubungi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali usai kejadian tewasnya seorang pemuda di kubangan proyek Stadion Mattoanging. Dia mengaku gelisah dengan kejadian tersebut.
"Waktu sudah kejadian itu malam (pemuda tewas di kubangan), itu malam saya langsung komunikasi pak menteri (Menpora Zainuddin Amali). Itulah bentuk kegelisahan saya karena ini sudah korban ketiga. Itu juga bikin saya terganggu," tuturnya.
Dia menuturkan meskipun anggaran pembangunan stadion ada di KemenPUPR namun dia berharap Menpora bisa mengawal agar ada kucuran APBN untuk Stadion Mattoanging.
"Jadi Menpora sampaikan anggarannya itu ada adanya di KemenPUPR. Pak Gubernur sebelumnya sudah bersurat, inilah semua yang harus ditindaklanjuti. Saya komunikasi Menpora, saya memohon pengawalan karena tentu Kemenpora tetap terkait dengan hal-hal tentang persepakbolaan," tukasnya.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) menuturkan rencana tender ulang Stadion Mattoanging saat ini tertahan karena masih proses konsultasi. Tender bisa dilakukan setelah ada rekomendasi dari BPK dan Kejaksaan.
"Kita menunggu BPK untuk memberikan rekomendasi segala macam. Kita tunggu juga dari Kejaksaan karena sudah ada juga dikirim tim menganalisis," ungkap Andi Sudirman kepada wartawan di Kantor Gubernur, Senin (6/6/2022).
Andi Sudirman menegaskan, konsultasi ke lembaga audit dan penegak hukum ini diperlukan. Lantaran proyek Stadion Mattoanging sudah dua kali mengalami gagal tender.
"Kita tentu butuh untuk melihat dari sisi legal," bebernya.
Soal kendala pelaksanaan tender, Andi Sudirman enggan menanggapi lebih jauh. Menurutnya itu menjadi tanggungjawab OPD teknis. Dia menyebut sudah menyetujui penganggaran pembangunan stadion.
"Kendalanya tanya ke (OPD) teknis. Saya kan menganggarkan aja kan. Saya sudah selesai dong. Sudah tanda tangan (anggaran)," tukasnya.
(tau/nvl)