Walkot Samarinda Ungkap Guru Usir Siswi SD dari Kelas Hanya Salah Paham

Kalimantan Timur

Walkot Samarinda Ungkap Guru Usir Siswi SD dari Kelas Hanya Salah Paham

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Senin, 06 Jun 2022 16:05 WIB
Wali Kota Samarinda Andi Harun mendatangi kediaman MF, siswi SD yang diusir guru gegera tak punya HP dan seragam sekolah.
Foto: Wali Kota Samarinda Andi Harun mendatangi kediaman MF, siswi SD yang diusir guru gegera tak punya HP dan seragam sekolah. (dok. istimewa)
Samarinda -

Wali Kota (Walkot) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Harun turun tangan memediasi kasus siswi SD diusir guru gegara tak punya handphone (HP) dan seragam sekolah. Andi Harun kemudian menilai kejadian tersebut hanya salah paham.

"Hari ini saya meninjau langsung ke lokasi, dan mengumpulkan semua pihak termasuk guru yang diberitakan mengusir," ujar Andi Harun di kediaman siswi inisial MF (10), Senin (6/6/2022).

Di kediaman MF, kedua pihak diminta untuk menceritakan kejadian yang dialami MF. Andi Harun kemudian menyimpulkan kejadian ini adalah sebuah kesalahpahaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah mendengarkan kedua belah pihak ternyata ini ada kesalahpahaman, tidak seperti yang berkembang," kata dia.

Andi Harun menilai, pihak sekolah sudah menjalankan aturan sesuai arahan Pemkot Samarinda. Siswa yang tidak ikut pembelajaran daring memang diberikan tindakan disiplin, yakni dengan memanggil orang tua siswa.

ADVERTISEMENT

"Ini bermula saat kebijakan pemerintah meliburkan PTM (pembelajaran tatap muka) dan diganti secara virtual (daring). Ananda MF ini saat itu tidak masuk, aturan bagi yang tidak masuk ada tindakan disiplin sekolah. Di sinilah titik miss komunikasinya atau kesalahpahaman," paparnya.

Selain itu, Andi Harun menerangkan bahwa pihak sekolah telah berusaha berkomunikasi dengan wali MF. Bahkan upaya komunikasi itu terjadi hingga satu tahun.

"Pihak sekolah sudah berusaha mencari tapi terputus, sehingga wali kelasnya tidak mengetahui persis keadaan adik kita ini," ungkapnya.

"Setelah mediasi tadi, saya nyatakan hari ini clear, dua belah pihak sudah dipertemukan, dan telah saling memaafkan, ini hanya kesalahpahaman," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SD 002 Samarinda itu diusir dari kelas saat hendak mengikuti ujian sekolah. Dia diusir lantaran tidak mengikuti pembelajaran daring serta PTM akibat tak memiliki HP dan seragam sekolah.

"Saat ingin ikut ujian, anak ini disuruh pulang oleh gurunya dengan nada tidak enak, karena anak ini tidak ikut pembelajaran selama setahun," jelas Ketua TRC-PPA Kaltim, Rina Zainun kepada detikcom, Jumat (3/6).

Peristiwa pengusiran itu terjadi pada Selasa (28/5). MF yang saat itu pulang usai diusir ditemukan oleh seorang relawan dengan kondisi menangis.

"Selain diusir, anak ini juga mendapat tindak bully dari teman kelas. Dia dilempar kertas dan buku saat diusir dari kelas oleh gurunya," ujarnya.




(asm/nvl)

Hide Ads