Kubangan di area proyek Stadion Mattoanging, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memakan 3 korban jiwa usai pemuda bernama Qadrian Surya Subyanta alias Qadi (24) ditemukan tewas tenggelam. Kelanjutan renovasi Stadion Mattoanging yang bangunannya telah dibongkar penuh teka-teki karena tendernya lamban.
"Saya angkat korban tadi dari air posisinya tengkurap," ujar Sampara, pria yang mengevakuasi korban kepada detikSulsel di lokasi, Jumat (3/6/2022).
Sampara sebelum menemukan korban tenggelam sedang duduk bersantai di sekitar bekas Stadion Mattoanging. Penyebab korban meninggal belum diketahui secara pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu awal ceritanya (sebab korban tenggelam), saya cuma duduk-duduk di situ (tak jauh dari bekas stadion) dipanggil ada orang tenggelam," ujar Sampara.
Usai mendengar panggilan, Sampara bergegas ke sumber suara di lokasi kubangan. Dia segera mengevakuasi korban. Saat dievakuasi, tubuh korban tenggelam dalam kubangan dengan ketinggian air mencapai perut orang dewasa.
"Saya turun (evakuasi) dibantu anak 2 dikasi naik ini anak di atas. Kemudian ada saudaranya (keluarga korban) saya kasi tahu saudaramu (Sampara memberitahu pihak keluarga soal korban yang tenggelam)," tukasnya.
Untuk diketahui, insiden bekas galian proyek Stadion Mattoanging pertama kali memakan korban saat dua orang anak ditemukan tewas tenggelam di dalam kubangan pada Minggu, 23 Mei 2021 lalu. Kasus serupa terulang hari ini, Qadrian yang merupakan pria dewasa juga tewas tenggelam di kubangan bekas proyek stadion.
Pemprov Klaim Telah Timbun Kubangan Proyek Stadion Mattoanging
Akibat bertambahnya korban tewas di kubangan Stadion Mattoanging, warga melayangkan protes ke Pemprov Sulsel. Warga protes gegara Pemprov tak menimbun bekas galian proyek tersebut.
"Kita sih maunya (bekas galian) itu ditutup (karena 2 kali memakan korban)," ujar Ketua RW setempat, Arlina (55) kepada detikSulsel, Jumat (3/6).
Pemprov Sulsel merespons protes warga. Pemprov mengklaim telah menimbun kubangan sejak 2021 lalu, sehingga disebut tidak lagi berbahaya bagi warga.
"Dispora sudah menimbun hasil pembongkaran Stadion Mattoanging sejak tahun 2021 lalu," ungkap Kasi Ops Satpol PP Sulsel Indra dalam keterangan yang diterima melalui rilis Humas Sulsel, Jumat (3/6).
Meskipun Indra mengakui, memang masih ada sedikit genangan air yang terjadi, karena tanah timbunan turun akibat pengaruh hujan deras. Namun dia mengklaim sebelumnya kondisi tanah sudah rata.
"Sehingga kawasan tersebut tidak lagi menjadi sebuah kawasan yang berbahaya untuk warga," pungkasnya.
Bangunan Stadion Mattoanging Dibongkar Era Nurdin Abdullah
Di era Gubernur Sulsel dijabat Nurdin Abdullah, Mattoanging bakal disulap dengan wajah baru. Kapasitas menjadi 40 ribu penonton dari hanya 15 ribu.
Desainnya mewah. Arsiteknya pun tak sembarangan. Gregorius Antar Awal atau lebih beken dikenal dengan nama Yori Antar. Arsitek stadion GBK ini ikut dilibatkan. Anggaran yang disiapkan besar Rp 1 triliun.
Namun mimpi punya stadion berstandar FIFA tinggallah mimpi. Nurdin Abdullah terjerat kasus. Rencana pembangunan stadion ikut terimbas menjadi tidak pasti. Sayang, bangunan lama stadion sudah terbongkar. Berganti kubangan bekas galian.
Kelanjutan pembangunan tetap diupayakan di era Gubernur Andi Sudirman Sulaiman. Namun anggaran disiapkan hanya sekitar Rp70 miliar. Sangat jauh dibanding anggaran yang pernah dijanjikan Nurdin Abdullah.
Tender Proyek Stadion Mattoanging Dua Kali Gagal
Proyek pembangunan Stadion Mattoanging telah mengalami gagal tender sebanyak dua kali. Tender pertama digelar akhir 2021 lalu dan tender kedua pada awal 2022 namun tak ada pemenang.
Kepala Bagian Pengadaan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Sulsel, Mansyur Yahya menuturkan ada tiga perusahaan penyedia yang lolos pra kualifikasi antara lain PT Duta Mas Indah, PT Usaha Subur Sejahtera, dan PT Citra Prasasti Konsorindo bersaing di tender kedua. Namun semuanya dinyatakan gagal memenuhi persyaratan setelah dilakukan evaluasi penawaran.
"Berdasarkan hasil evaluasi tersebut tidak ada peserta tender yang memenuhi syarat yang ditetapkan dalam dokumen tender dan dokumen ketentuan PPK, sehingga tender ulang dinyatakan gagal," ungkapnya, Kamis (24/3).
Pemprov Sulsel kemudian berkonsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) usai tender 2 kali gagal mendapatkan pemenang. Sesuai rekomendasi LKPP, Pemprov Sulsel diminta lakukan tender ulang.
"Surat tertulisnya dari LKPP baru tiba. Rekomendasinya tender ulang," ungkap PPID Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Muh Jabal Nur kepada detikSulsel, Rabu (6/4).
Dari dokumen yang diterima detikSulsel, surat LKPP ini bernomor 8019/D.4.2/04/2022 tertanggal 6 April 2022. Lampiran 1 (satu) berkas, hal tanggapan konsultasi. Surat ditujukan kepada Kadispora Sulsel.
Tender Ketiga Masih Tahap Penyiapan Dokumen Lelang
Pemprov Sulsel belum menjalankan rekomendasi LKPP untuk tender ulang atau tender ketiga kalinya proyek Stadion Mattoanging. Ini lantaran masih proses menyiapkan dokumen lelang.
"Saat ini masih penyiapan dokumen-dokumen. Masih kita konsultasi dengan APH (Aparat Penegak Hukum) untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari KPK, LKPP serta BPKP," ungkap Kepala Bidang Humas, Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sulsel Sultan Rakib kepada detikSulsel, Selasa (31/5).
Dia menambahkan Pemprov Sulsel akan mengubah metode lelang untuk memudahkan pemenang tender mempercepat konstruksi. Desain stadion sudah disiapkan sehingga pemenang tender tinggal fokus konstruksi. Konsepnya berbeda dengan metode lelang sebelumnya yaitu design and build, pemenang tender yang merancang desain dan membangun.
"Supaya lelang atau tender ketiga ini bisa sukses, maka diubah menjadi metode konvensional. Jadi nanti ada desain kami siapkan, nanti mereka (pemenang tender) tinggal membangun saja. Lelang 1 dan 2 kemarin pemenang tender mendesain sendiri kemudian membangun," tukas Sultan.
(tau/asm)