Poster sindiran memenuhi sekitar kubangan proyek Stadion Mattoanging, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) usai seorang pemuda ditemukan tewas tenggelam. Salah satu poster menyindir Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) agar segera mempercepat proyek Stadion Mattoanging karena sudah menelan 3 korban tewas di kubangan tersebut.
detikSulsel memantau sejumlah poster tersebut dibiarkan tergeletak di gundukan tanah, Minggu (5/6). Sudut-sudut kertas tampak ditindih dengan batu agar tak diterbangkan angin.
Salah satu poster berisi kalimat yang menyindir ASS agar segera membangun kembali Stadion Mattoanging. Stadion perlu segera dibangun karena telah memakan 3 korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Gub, 3 mi korban kasihan!!! Bangun mi (Stadion Mattoanging)," tulis dalam kertas itu.
![]() |
Salah satu kertas putih itu tertulis bahwa cukup Qadrian Surya Subyanta (24) atau akrab disapa Qadi saja yang menjadi korban terakhir di kubangan itu. Kritikan itu disimpan tepat di garis pembatas dan ditindih dengan beberapa batu kecil.
"Cukup Qadi jadi korban terakhir stadion," demikian isi poster kritikan itu.
Kubangan Area Proyek Stadion Mattoanging Sudah Telan 3 Korban Jiwa
Pemuda bernama Qadrian Surya Subyanta alias Qadi (24) yang ditemukan tewas tenggelam di kubangan proyek Stadion Mattoanging menambah daftar korban jiwa. Kini sudah total 3 warga meninggal karena tenggelam di kubangan bekas galian proyek itu.
Korban kubangan bekas galian pertama kali memakan korban pada 23 Mei 2021 lalu. Ada 2 orang anak ditemukan tewas tenggelam di kubangan area Stadion Mattoanging.
Warga kemudian mengajukan protes ke Pemprov akibat bertambahnya korban tewas di kubangan. Warga menilai Pemprov mestinya segera menutup atau menimbun kubangan tersebut.
"Kita sih maunya (bekas galian) itu ditutup (karena 2 kali memakan korban)," ujar Ketua RW setempat, Arlina (55) kepada detikSulsel, Jumat (3/6).
Pemprov Sulsel lantas menjawab protes warga dengan menuturkan telah melakukan penimbunan. Sehingga mestinya kawasan itu tak lagi membahayakan. Bahkan penimbunan diklaim telah dilakukan sejak 2021.
"Dispora sudah menimbun hasil pembongkaran Stadion Mattoanging sejak tahun 2021 lalu," ungkap Kasi Ops Satpol PP Sulsel Indra dalam keterangan yang diterima melalui rilis Humas Sulsel, Jumat (3/6).
Indra tak membantah memang masih timbul sedikit genangan namun disebutnya itu terjadi karena pengaruh hujan deras yang membuat tanah timbunan mengalami penurunan permukaan. Namun sebelumnya dia menyebut permukaan tanah rata tanpa kubangan.
"Sehingga kawasan tersebut tidak lagi menjadi sebuah kawasan yang berbahaya untuk warga," pungkasnya.
Tender 2 Kali Gagal Membuat Proyek Stadion Mattoanging Lamban
Stadion Mattoanging mulai dibongkar pada Oktober 2020. Pembongkaran dilakukan di era Gubernur Nurdin Abdullah (NA). Saat itu direncanakan Mattoanging akan dibangun ulang dengan anggaran Rp 1 triliun.
Namun NA kemudian terjerat kasus korupsi sehingga ditangkap KPK. Imbasnya, pembangunan stadion terdampak. Tak ada kepastian kelanjutan padahal bangunan stadion telah dibongkar.
Andi Sudirman Sulaiman yang kemudian dilantik menjadi Gubernur komitmen untuk melanjutkan pembangunan stadion dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp 70 miliar.
Tender dilakukan pertama kali pada akhir 2021 namun tak ada pemenang. Kemudian dilakukan tender kedua pada awal 2022 namun kembali tak ada perusahaan yang memenuhi persyaratan.
Akibat tender yang dua kali gagal, Pemprov kemudian melakukan konsultasi ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan direkomendasikan untuk tender ulang.
"Surat tertulis dari LKPP baru tiba. Rekomendasinya tender ulang," ungkap PPID Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Muh Jabal Nur kepada detikSulsel, Rabu (6/4).
Namun 2 bulan sejak LKPP rekomendasikan untuk tender ulang, proyek ini belum juga ada tanda-tanda akan segera dilelang ulang. Pemprov berdalih saat ini masih tahap penyiapan dokumen lelang.
"Saat ini masih penyiapan dokumen-dokumen. Masih kita konsultasi dengan APH (Aparat Penegak Hukum) untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari KPK, LKPP serta BPKP," ungkap Kepala Bidang Humas, Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sulsel Sultan Rakib kepada detikSulsel, Selasa (31/5).
Tak ada penjelasan jadwal pasti kapan tender Stadion Mattoanging bisa kembali tayang di LPSE. Hanya dijelaskan ada perubahan metode lelang dari design and build menjadi metode konvensional.
"Jadi nanti ada desain kami siapkan, nanti mereka (pemenang tender) tinggal membangun saja. Lelang 1 dan 2 kemarin pemenang tender mendesain sendiri kemudian membangun," tukas Sultan.