4 Jenazah KM Ladang Pertiwi: 3 Dikenali, 1 Sulit Diidentifikasi Tim DVI

4 Jenazah KM Ladang Pertiwi: 3 Dikenali, 1 Sulit Diidentifikasi Tim DVI

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 06 Jun 2022 07:45 WIB
Tim DVI Polda Sulsel bawa 2 jenazah diduga korban karamnya KM Ladang Pertiwi untuk diidentifikasi (detikSulsel/Muh Ishak Agus).
Foto: Tim DVI Polda Sulsel bawa 2 jenazah diduga korban karamnya KM Ladang Pertiwi untuk diidentifikasi (detikSulsel/Muh Ishak Agus).
Makassar -

Operasi pencarian korban tenggelam KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar sejauh ini berhasil mengevakuasi 31 penumpang selamat, lalu empat ditemukan meninggal. Dari 3 korban tewas, masih ada satu jenazah yang sulit diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulsel.

"Dari data antemortem dan postmortem, tidak ada yang matching (cocok). Itu kendalanya," ungkap Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes Yusuf Mawardi kepada detikSulsel, Minggu (5/6/2022).

Kesulitan dalam mencocokkan data ini lantaran ada bagian tubuh korban hilang. Sidik jari hancur hingga tangan tak diketemukan menjadi kendala dalam mengidentifikasi korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dari sidik jari hancur, tangannya nggak ada," sebut dia.

Untuk mengungkap identitasnya, pihaknya sisa mengandalkan data antermorten. Data tersebut diharapkan bisa diberikan pihak keluarga yang merasa yang merasa punya kerabat hilang dalam insiden KM Ladang Pertiwi.

ADVERTISEMENT

"Data antemortem dari pihak keluarga itu sangat menentukan berhasil tidaknya ungkap jenazah yang belum teridentifikasi," ungkap Yusuf.

3 Korban Meninggal Berjenis Kelamin Perempuan

Memasuki operasi pencarian hari ke-9, Tim SAR telah menemukan 4 jenazah korban KM Ladang Pertiwi. Namun baru tiga di antaranya yang identitasnya teridentifikasi yang diketahui semua berjenis kelamin perempuan.

Jenazah pertama yang teridentifikasi bernama Sitti Hajrah. Korban ditemukan pada hari kelima pencarian, Rabu (1/6). Jenazah lainnya yang teridentifikasi bernama Rahama yang ditemukan pada hari keenam pencarian, Kamis (2/6) bersama satu jenazah lainnya yang masih belum teridentifikasi.

Berdasarkan data primer dari gigi gerigi korban dan 12 sidik jari yang ditemukan oleh tim Inafis Polda Sulsel, korban Rahama diperkirakan berusia 70-75 tahun. Korban merupakan warga Pulau Tabalikang, Desa Sabalu, Kecamatan Kalukuangmasalima, Pangkep.

"Jadi almarhum (Rahama) teridentifikasi yang pertama dari gigi gerigi dan dari sidik jari, kalau yang sekunder dari propertinya," ucap Yusuf saat dikonfirmasi, Sabtu (4/6).

Selanjutnya jenazah bernama Asni berhasil diidentifikasi lewat identitas yang dikantonginya. Jenazah Asni yang diketahui berusia 40 tahun ditemukan pada hari ketujuh pencarian, Jumat (3/6).

"Primer dari identitasnya (bahan identifikasi korban)," paparnya.

Penjelasan Tim DVI Soal Pentingnya Data Antermorten

Sebelumnya Tim DVI tengah menunggu data antemortem dari masyarakat yang merasa ada keluarganya menjadi korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi. Data itu dibutuhkan agar mereka mendapat kepastian ada atau tidaknya keluarga mereka di kapal tersebut.

"Data itu kami butuhkan untuk mendapat data antemortem dari pihak keluarga. Makanya kami sosialisasi ke keluarga yang ada laporan naik kapal dan belum kembali," kata Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Yusuf di Posko DVI Pelabuhan Paotere, Makassar, Minggu (29/5).

Data antemortem yang mereka butuhkan seperti dokumen milik keluarganya yang ia perkirakan turut menjadi korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Selayar. Seperti kartu pengenal, ijazah, dan lain sebagainya.

"Data itu kami butuhkan untuk mendapat data antemortem dari pihak keluarga. Misalnya membawa fotokopi KTP, ijazah yang ada sidik jari, atau data medis yang bersangkutan misalnya berobat gigi," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/asm)

Hide Ads