Dua korban KM Ladang Pertiwi yang sebelumnya ditemukan dengan kondisi wajah susah dikenali telah diidentifikasi Tim disaster vicitm identification (DVI) Polda Sulsel. Kedua jenazah teridentifikasi berjenis kelamin Perempuan.
"Kedua itu Asni dan ketiga itu Rahama," ujar Kabiddokkes Polda Sulsel Kombes dr Yusuf Mawardi kepada detikSulsel, Sabtu (4/6/2022).
Yusuf menjelaskan korban Rahama merupakan warga Pulau Tabalikang, Desa Sabalu, Kecamatan Kalukuangmasalima, Kabapaten Pangkep, Sulsel. Jenazahnya teridentifikasi melalui data ante mortem dan post mortem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data primer dari gigi gerigi korban dan 12 sidik jari yang ditemukan oleh tim Inafis Polda Sulsel, korban Rahama diperkirakan berusia 70-75 tahun.
"Jadi almarhum (Rahama) teridentifikasi yang pertama dari gigi gerigi dan dari sidik jari, kalau yang sekunder dari propertinya," jelasnya.
Sementara, untuk jenazah Asni diketahui berusia 40 tahun. Korban diidentifikasi melalui identitas yang dikantongi ketika ditemukan oleh tim SAR. Identitas tersebut menjadi data primer yang membantu tim DVI segera mengidentifikasi korban.
"Primer dari identitasnya (bahan identifikasi korban)," paparnya.
Hingga saat ini, Tim SAR telah menemukan 4 jenazah korban KM Ladang Pertiwi. Namun baru tiga di antaranya yang identitasnya teridentifikasi.
Jenazah pertama yang teridentifikasi bernama Sitti Hajrah. Korban ditemukan pada hari kelima pencarian, Rabu (1/6).
Kemudian jenazah lainnya yang teridentifikasi bernama Rahama. Korban ditemukan pada hari keenam pencarian, Kamis (2/6) bersama satu jenazah lainnya yang masih belum teridentifikasi.
Selanjutnya jenazah bernama Asni berhasil diidentifikasi. Korban ditemukan pada hari ketujuh pencarian, Jumat (3/6).
Yusuf mengatakan, jenazah keempat belum teridentifikasi karena tidak memiliki kesamaan data antemortem dan post mortem yang dikantongi oleh tim DVI.
"Setelah kami lakukan identifikasi belum ada yang matching dengan data-data ante mortem yang kami terima. Jadi kami masih mendalami data ante mortem kami," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, pencarian korban KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar memasuki hari kedelapan. Tim SAR gabungan terus memperluas areal pencarian 15 korban hilang menjadi 45 nautical miles.
"Diperluas hari ini sampai 45 nautical mile (sebelumnya 40 nautical mile)," ujar Kepala Basarnas Djunaidi kepada detikSulsel, Sabtu (4/6).
Selain areal yang diperluas, pencarian oleh tim SAR juga akan dimaksimalkan oleh sejumlah nelayan dari Kabupaten Pangkep yang bakal membantu pencarian.
"Kalau orang mencari itu kan terkait luas wilayah dan semangat memperluas pencarian, alur tetap tidak dirubah, semua bahkan ditambah dari kepala desa membantu kegiatan ini, ada nelayan di atas kapal membantu pencarian," kata Djunaidi.
(asm/hmw)