Muscab Demokrat Sulsel 2 Tahap, Ulla Bakal Bersih-bersih Loyalis IAS

Muscab Demokrat Sulsel 2 Tahap, Ulla Bakal Bersih-bersih Loyalis IAS

Fathul Khair - detikSulsel
Minggu, 05 Jun 2022 11:50 WIB
Ketua DPD Demokrat Sulsel Nimatullah.
Foto: Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah. (Andi Nur Isman/detikSulsel)
Makassar -

Sebanyak 24 DPC Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menggelar Muscab yang direncanakan digelar 2 tahap. Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah atau Ulla menyebut akan mengevaluasi 16 Ketua DPC yang menjadi loyalis Ilham Arief Sirajuddin (IAS) pada Musda Demokrat lalu.

"Ada beberapa yang dipertahankan, dan ada yang tidak," kata Ulla kepada detikSulsel saat ditemui di Gedung DPRD Sulsel, Jumat (3/6/2022).

Ulla enggan menyebut secara spesifik Ketua DPC yang akan diganti maupun yang tetap dipertahankan. Namun dia memberikan sinyal Ketua DPC loyalis IAS yang dipertahankan hanya yang mampu sejalan dengan visi-misinya membesarkan Demokrat di Sulsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ikuti saja syarat minimal dukungan pencalonan di musda. Saya kira cuma 20% (dipertahankan)," bebernya sambil tersenyum.

Ulla menegaskan Partai Demokrat saat ini membutuhkan pimpinan di daerah yang loyal terhadap partai. Bukan loyal terhadap figur tertentu.

ADVERTISEMENT

"Jadi tidak perlu loyal berlebihan ke saya, loyal-lah kepada kepentingan partai. Jadi ukuran rasional saja sebenarnya. Jadi mungkin dia tidak sejalan dengan saya, tapi sejalan dengan kepentingan partai, pasti kita pertahankan," ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.

Apalagi Ulla mengaku membutuhkan ketua DPC yang bisa membantunya dalam melaksanakan tugas dan kebijakan partai. Sebab hal itu terkait pertanggungjawabannya terhadap Tim 3 DPP Demokrat yang sudah memberinya kepercayaan kembali memimpin Demokrat Sulsel.

"Saya punya visi-misi, program. Mana yang kira-kira bisa jalankan visi-misi saya, sejalan dengan kepentingan dan kebijakan partai. Kalau ada yang tidak bisa diatur, kan susah kita, karena kalau bicara (Demokrat) Sulsel, bicara saya kan," jelasnya.

Ulla menuturkan 24 DPC Partai Demokrat di Sulsel dalam waktu dekat ini akan menggelar Muscab. Muscab serentak ini diagendakan 2 tahap.

"Kemungkinan saya target 2 tahap-lah. Mungkin 10 (DPC) dulu. Baru dilihat lagi DPC mana yang siap (Muscab)," kata Ulla.

Ni'matullah menargetkan, Muscab DPC Demokrat se-Sulsel selesai tahun ini. Makanya dia berharap seluruh tahapan Muscab bakal segera berjalan.

"Cuma Muscab ini kan juga harus dihadiri DPP. Jadi kita menyesuaikan kesiapan BPOKK kapan bisa hadir," tambah Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.

Ulla sapaan akrab Ni'matullah berharap, ketua DPC yang terpilih nanti dapat menjalankan roda organisasi dengan baik. Terutama mengejar target Pileg dan Pilkada yang telah ditetapkan DPD Demokrat Sulsel.

"Pokoknya kader semuanya diberi kesempatanlah di Muscab. Yang jelas punya komitmen dengan partai," ujarnya.

Untuk diketahui, ada 16 Ketua DPC Demokrat di Sulsel yang menjadi pendukung IAS pada Musda Demokrat Sulsel, Desember 2021 lalu.

Mereka adalah Ketua DPC Demokrat Pinrang sekaligus Bupati Pinrang Irwan Hamid, Ketua DPC Luwu Syukur Bijak, Ketua DPC Palopo Fadriaty AS, Ketua DPC Maros Amirullah Nur, Ketua DPC Wajo Rahman Rahim, Ketua DPC Barru Irmawaty Syahrir.

Selain itu, ada Ketua DPC Bantaeng Muh Arasy, Ketua DPC Luwu Utara Ansar Akib, Ketua DPC Toraja Utara Hatsen Bangri, Ketua DPC Sinjai Muh Nasyit Umar, dan Ketua DPC Takalar Japri Y Timbo.

Ketua DPC Bulukumba Murniaty, Ketua DPC Parepare Rahmat Sjamsu Alam, Ketua DPC Pangkep Irwan Nursaid, Ketua DPC Soppeng Haeruddin Tahang, dan Ketua DPC Jeneponto Kaharuddin.

Sementara IAS kini sudah resmi hengkang dari Demokrat dan berlabuh ke Golkar. IAS memilih hengkang lantaran menilai tak diinginkan lagi DPP padahal dia mendapat dukungan 16 DPC saat musda sementara Ulla hanya didukung 8 DPC.

Ulla Akui Habiskan Rp 150 Juta untuk Biaya Akomodasi DPC Pendukung di Musda Demokrat Sulsel

Ulla blak-blakan mengungkap jumlah uang yang digelontorkan saat maju sebagai salah satu kandidat di Musda Demokrat Sulsel pada Desember 2021 lalu. Ulla mengaku hanya habis sekitar Rp 150 juta untuk ongkos politiknya.

"Paling Rp 100-150 juta," kata Ulla kepada detikSulsel saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/6/2022).

Ulla menilai ongkos politik tersebut relatif tidak banyak. Biaya ini sudah termasuk cost (biaya) untuk menjaga dukungan syarat minimal 20% DPC untuk bisa lolos sebagai kandidat ketua di Musda.

"Kalau saya tidak banyak, karena ini (DPC pendukung) relatif orang di badan. Saya kasih uang pun dia marah kan. Tidak mau mereka dinilai (dengan uang)," tambah Ulla.

Kata Ulla, dia ingin menunjukkan dia terpilih tanpa proses politik yang transaksional. Tidak ada jual beli suara. Anggaran yang dia gunakan hanya untuk operasional DPC pendukungnya.

"Pasti adalah, tapi sifatnya cost politik saja. (Rp 50 juta setiap DPC?) Tidak sampai, berlebihanlah. Uang transpor, uang akomodasi saja," ujarnya.

Ulla mengatakan biaya yang dia keluarkan terbesar justru hanya untuk sewa hotel dan akomodasi saja saat Musda Demokrat Sulsel. Selebihnya kebutuhan lain yang juga tidak memakan biaya besar.

"Saya fokus membiayai Musda," tukas Ulla.




(tau/sar)

Hide Ads