Nelayan di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), Haris mengungkap detik-detik dirinya menangkap ikan kerapu raksasa berbobot 143 kilogram. Haris mengaku membutuhkan waktu 1 jam untuk mengevakuasi ikan raksasa dari lautan.
"Ada 1 jam saya bisa bawa ikan kerapu naik ke atas permukaan air," kata Haris saat berbincang dengan detikcom, Rabu (1/6/2022).
Haris menceritakan awalnya ia bersama rekannya bernama Sarif, turun melaut di Perairan Kecamatan Wabula, Buton, Selasa (31/5). Haris dan Sarif meminjam sampan milik warga setempat.
"Kita naik sampan kurang lebih 1 kilometer dari desa," ujarnya.
Setibanya di lokasi, Sarif berjalan lebih awal ke arah depan. Haris pun berinisiatif langsung mencari ikan ke dasar laut dengan membawa panah ikan yang dimodifikasi sedemikian rupa.
"Saya turun ke bawah tahan nafas, sampai di dasar karang saya menunggu. Di atas permukaan memang posisi banyak ikan-ikan kecil," ujarnya.
Ketika berada di dasar laut, Haris kehabisan nafas dan hendak ke permukaan. Pasalnya dia tidak menggunakan alat bantu nafas dalam air saat mencari ikan.
"Pas saya mau naik saya lihat itu ikan, saya kira batang kayu, tapi ada sirip gerak-gerak," ujarnya.
Karena penasaran, Haris bergegas mengambil nafas di permukaan. Kemudian turun ke bawah lagi untuk mengecek rasa penasarannya. Benar saja, awalnya dikira batang kayu ternyata seekor ikan raksasa.
"Oh ternyata kerapu besar, saya dekati. Jaraknya kurang lebih 3 meter dengan saya, kita hadap-hadapan. Ikannya kaget turun ke bawah, saya cari celanya di situ saya shot pakai panah," ujarnya.
Bukannya mati, lanjut dia, ikan seberat 143 kilogram tersebut turun ke dasar laut. Untungnya mata panah yang dimodifikasi dengan diikatkan tali di ujung mata panahnya sehingga ikan tetap terkontrol pakai tali.
"Saya ikatkan cepat ke pelampung jeriken 5 liter 2 buah yang saya bawa. Saya shot kan lagi mata panah," ujar dia.
Haris mengungkapkan ikan tersebut berusaha melawan dengan bersembunyi di karang. Ia mengungkapkan tidak kurang 1 jam ia berjibaku menangkap ikan tersebut hingga menarik ke permukaan dengan menyeretnya menuju rekannya yang berjarak cukup jauh.
Saat ia berada di permukaan, Haris lantas meminta tolong kepada rekannya.
"Temanku dia kaget lihat, saya suruh shot kan lagi mata panahnya. Jadi 3 mata panah, baru ikannya bisa mudah dievakuasi," ujar dia.
Setelah memastikan ikan tersebut mati, ia dan temannya langsung membawa ke pinggir pantai. Sontak ikan menjadi tontonan masyarakat sekitar.
Simak Video "Video KPK soal OTT di Sultra-Jakarta: Ada Swasta-Penyelenggara Negara"
(hmw/nvl)