Bupati Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muslimin Bando turut buka suara terkait siswa SD 75 Bolang yang belajar di kolong rumah warga karena kelas retak akibat longsor. Dia berjanji akan segera menyikapi kondisi yang mereka alami.
"Tidak lama itu, pasti kita akan bersikap. Kita cari solusi dulu," kata Muslimin kepada detikSulsel, Selasa (31/5/2022).
SD 74 Bolang berada di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. Para siswa sudah belajar di kolong rumah warga selama 4 bulan akibat gedung sekolah mereka diterjang longsor di akhir tahun 2021 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muslimin mengungkapkan, pihaknya akan segera memberi solusi sambil menunggu pembangunan gedung sekolah baru yang sebelumnya retak diterjang longsor. Sebab, pembangunan gedung baru itu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
"Itu kan karena ada bencana, sepengetahuan saya sarana pendidikan kita di Enrekang ini sudah cukup sangat baik," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, seorang guru SD 74 Bolang Nurdin mengatakan, aktivitas belajar mengajar siswa saat ini sangat minim fasilitas. Dinding kolong rumah dihalangi terpal, hingga beralaskan tanah.
"Anak-anak sudah merasa tidak nyaman. Kita juga tidak enak sama punya rumah dan tetangga, karena anak-anak biasa ribut," ungkapnya.
Nurdin pun berharap pemerintah segera melakukan pembangunan gedung sekolah baru. Pasalnya, selama belajar di kolong rumah, aktivitas pembelajaran tidak efektif.
"Semoga disegerakan, biar anak-anak bisa belajar di gedung lagi," harap Nurdin.
Diberitakan sebelumnya, Siswa SDN 74 Bolang masih bertahan belajar di kolong rumah warga usai gedung sekolah retak diterjang longsor. Dinas Pendidikan (Disdik) Enrekang belum bisa memastikan pembangunan gedung baru di SD tersebut tahun ini.
"Itu kami sudah lapor ke pusat, sudah dalam perencanaan pembangunan. Ini akan diprioritaskan kementerian. Tapi belum kami ketahui apakah tahun ini, karena masih dalam proses," kata Kepala Disdik Enrekang, Hedar kepada detikSulsel, Rabu (25/5).
Bahkan, dia menyarankan agar kolong rumah warga tetap digunakan sebagai tempat belajar sementara. Pasalnya jika pihaknya memindahkan lokasi aktivitas belajar mengajar, akan menambah beban peserta didik.
"Kalau kita pindahkan, yang dipikirkan kan lagi akses anak-anak jauh, itu malah menambah beban mereka," ungkap dia.
Hedar menambahkan, anggaran dalam pembangunan gedung sekolah baru SD 74 Bolang rencananya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Lokasi pembangunannya pun dipindahkan tempat aman dari terjangan longsor.
"Sama semua kita perhatikan hanya tahap demi tahap. Setiap saat pengawas kami di sana, sudah ditinjau semua. Kalau ada kebutuhan segera laporkan," ucap Hedar.
(asm/nvl)