Polisi tengah mengusut kasus tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. Sebanyak 11 saksi telah dimintai keterangan termasuk nakhoda usai kapal diduga berlayar tanpa izin.
"Yang diperiksa sampai saat sekarang ini yang masih sempat, dalam artian kondisinya layak untuk kita periksa ada sekitar 11 orang," ujar Direktur Ditkrimsus Polda Sulsel, Kombes Widoni Fedri, Selasa (31/5/2022).
Hanya saja dia belum detail menyebutkan saksi yang diperiksa selain nakhoda. Namun anak buah kapal hingga kepala desa Kepala Desa Pulau Pamantauang, Pangkep juga diminta keterangan terkait data penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian bagian dari kepala desa yang mengetahui itu bagian dari pemeriksaan kita juga," sambung dia.
Dari pemeriksaan awal KM Ladang Pertiwi disebut berlayar tanpa izin. Nakhoda sempat berlabuh dari Pelabuhan Paotere namun tanpa sepengetahuan Kesyahbandaran.
"Dari pemeriksaan awal kami dari si nakhoda memang dia bersandar di situ (Pelabuhan Paotere), tapi tidak sepengetahuan dari Syahbandar," bebernya.
Namun pihaknya belum mau menyimpulkan adanya kelalaian dari pihak Syahbandar. Pihaknya selanjutnya akan meminta keterangan lebih lanjut soal ini.
"Tapi kan paling tidak dari Syahbandar ada pengawasan di situ. Tidak mungkin kapal masuk tidak tahu. Itu nanti diambil keterangan lebih lanjut," sambung dia.
Pihaknya masih berusaha mencari cukup bukti penyebab musibah ini. Utamanya sampai kapal dinyatakan layak berlayar.
"Sementara ini masih berlanjut dalam rangka pemeriksaannya kenapa kapal ini bisa layak meninggalkan pelabuhan," jelas Widoni.
19 Korban dari 50 Penumpang Kapal Masih Hilang
Basarnas Makassar memperbaharui (update) data manifes penumpang KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar menjadi 50 penumpang, dari yang sebelumnya 42 orang. Ada 19 penumpang di antaranya yang saat ini masih hilang.
"Jumlah yang ada yang sementara kita mendata ini sebanyak 50 penumpang dan ABK," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Djunaidi dalam keterangan persnya di Pelabuhan Peti Kemas Makassar, Selasa (31/5/2022).
Djunaidi menjelaskan data tersebut diperoleh dari laporan Kepala Desa Pulau Pamantauang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan (Sulsel). Total penumpang itu dilaporkan ikut di KM Ladang Pertiwi.
Awalnya, data yang dilaporkan berada di atas kapal sebanyak 51 orang. Kemudian setelah dilakukan pengecekan ulang, ada satu nama yang sama sehingga total manifes penumpang sebanyak 50 orang.
"Basarnas mengecek kebenaran orang-orang yang ada di atas kapal ternyata ada satu nama yang dobel. Yaitu Pak Supriadi dan Pak Veral. Pak Veral ini biasa dipanggil Pak Veral padahal namanya Pak Supriadi," jelasnya.
Dengan data terbaru tersebut, kini total korban yang sudah ditemukan sebanyak 31 orang. Sementara masih ada 19 orang yang belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.
"Kan selamat sudah 31 orang sehingga kita cari sekarang sisa 19 orang. Itu pengembangan data yang diberikan dari kepala desa, nakhoda, dan pemilik kapal yang kami minta keterangan," bebernya.
(sar/tau)