Nakhoda Ungkap Kronologi KM Ladang Pertiwi Tenggelam di Selat Makassar

Nakhoda Ungkap Kronologi KM Ladang Pertiwi Tenggelam di Selat Makassar

Muh Ishak Agus - detikSulsel
Selasa, 31 Mei 2022 12:00 WIB
Nakhoda KM Ladang Pertiwi menceritakan kronologi kapal yang ia bawa tenggelam di Selat Makassar.
Foto: Nakhoda KM Ladang Pertiwi menceritakan kronologi kapal yang dibawanya tenggelam di Selat Makassar. (Muh Ishak Agus/detikSulsel)
Makassar -

Nakhoda KM Ladang Pertiwi, Supriadi mengungkap kronologi kapal yang dibawanya tenggelam di Selat Makassar. Kapal karam usai dihantam ombak akibat mengalami mati mesin di tengah laut.

"Tiba-tiba mati mesin, pompa mati, mati semua pompa dua, jadi tidak bisa hidup mesin. Baku lawan ombak kapal (dihantam ombak)," ujar Supriadi dalam jumpa pers di Terminal Petikemas Makassar, Selasa (31/5/2022).

Supriadi menuturkan, KM Ladang Pertiwi berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar pada Rabu (25/5). Saat berangkat, kondisi cuaca sedang teduh sampai di daerah Butung-butungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilewati Kalukuang sekitar 8 mil di Pamantauang baru kencang angin. Setelah itu mau tenggelam kapal," ucap dia.

Dia lantas berteriak setelah mengetahui kapal akan tenggelam. Selanjutnya memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk menyiapkan alat-alat keselamatan.

ADVERTISEMENT

"Saya berteriak sama ABK, sama penumpang kasih sedia alat-alat pelampung, gabus," imbuhnya.

Supriadi mengaku hanya mengetahui ada 31 penumpang di atas KM Ladang Pertiwi yang ia nakhodai. Namun rupanya jumlah penumpang lebih dari perkiraannya.

"Yang perkiraan saya itu penumpang 31. Biasa itu penumpang ikut 1 padahal ada di belakangnya 4," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Basarnas Makassar memperbaharui (update) data manifes penumpang KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar menjadi 50 penumpang, dari yang sebelumnya 42 orang. Ada 19 penumpang di antaranya yang saat ini masih hilang.

"Jumlah yang ada yang sementara kita mendata ini sebanyak 50 penumpang dan ABK," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Djunaidi dalam keterangan persnya di Pelabuhan Peti Kemas Makassar, Selasa (31/5).

Djunaidi menjelaskan data tersebut diperoleh dari laporan Kepala Desa Pulau Pamantauang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan (Sulsel). Total penumpang itu dilaporkan ikut di KM Ladang Pertiwi.

Awalnya, data yang dilaporkan berada di atas kapal sebanyak 51 orang. Kemudian setelah dilakukan pengecekan ulang, ada satu nama yang sama sehingga total manifes penumpang sebanyak 50 orang.

"Basarnas mengecek kebenaran orang-orang yang ada di atas kapal ternyata ada satu nama yang dobel. Yaitu Pak Supriadi dan Pak Veral. Pak Veral ini biasa dipanggil Pak Veral padahal namannya Pak Supriadi," jelasnya.

Dengan data terbaru tersebut, kini total korban yang sudah ditemukan sebanyak 31 orang. Sementara masih ada 19 orang yang belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian.

"Kan selamat sudah 31 orang sehingga kita cari sekarang sisa 19 orang. Itu pengembangan data yang diberikan dari kepala desa, nakhoda, dan pemilik kapal yang kami minta keterangan," bebernya.




(asm/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads