Marak Calo di Pelabuhan Bajoe Bone, Pengusaha Ekspedisi Soroti E-Tiket

Calo di Pelabuhan Bajoe

Marak Calo di Pelabuhan Bajoe Bone, Pengusaha Ekspedisi Soroti E-Tiket

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 27 Mei 2022 19:20 WIB
Praktik calo di Pelabuhan Bajoe, Bone banyak ditemukan (detikSulsel/Agung Pramono).
Foto: Praktik calo di Pelabuhan Bajoe, Bone banyak ditemukan (detikSulsel/Agung Pramono).
Bone -

Himpunan Pengusaha Ekspedisi turut buka suara terkait kian maraknya praktik calo di Pelabuhan Bajoe, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pengusaha ekspedisi menyoroti alat pembelian e-tiket secara digital kerap bermasalah.

"Di Pelabuhan Bajoe maintenance alatnya lama, ribet, dan menambah biaya dari biasanya," kata Ketua Himpunan Pengusaha Ekspedisi Fahri Rusli kepada detikSulsel Jumat (27/5/2022).

Fahri mengaku pihaknya sudah pernah mempertanyakan ke pihak Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Bajoe terkait alatnya yang kerap mengalami kerusakan. Namun pihak ASDP disebut tidak bisa memberikan kepastian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan selain memberikan peluang agar calo beroperasi, kondisi ini juga membuat antrean kendaraan mengular. Kondisi kerusakan alat e-tiket khususnya untuk kendaraan biasanya semakin parah karena teknisinya tidak bisa sembarang orang.

"Itu alatnya kalau maintenance-nya bukan orang sembarang teknisinya. Dan tidak ada jaminan hari itu dikerja hari itu juga bagus," tambahnya.

Fahri lantas menyinggung proses penyeberangan kendaraan justru lebih praktis saat zaman pembelian tiket masih manual. Pasalnya, proses penyeberangan benar-benar lumpuh jika alat e-tiket bermasalah.

ADVERTISEMENT

"Sekarang itu mobil truk lebih memilih ke Pelabuhan Siwa, karena harga tiketnya lebih murah dua kali lipat dari Bajoe," kata Fahri.

"Harga tiket mobil itu Rp 1,7 juta, di Siwa Rp 800 ribu di sana juga belum menggunakan e-money. Bajoe selain mahal, itu ribet," imbuhnya.

Fahri menambahkan, selain digitalisasi yang menjadi sorotan, infrastruktur jalan dan parkiran juga menjadi soal. Kerusakan itu sudah berlangsung lama, pihak ASDP belum pernah memberikan perbaikan.

"Ini sudah mahal dibayar, pelayanan juga tidak sebanding. Seandainya pelayanan bagus, tidak apa-apa kita bayar mahal," katanya.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads