ASDP Izinkan Calo di Bajoe: Mereka Warga Lokal yang Perlahan Tersisih

Calo di Pelabuhan Bajoe

ASDP Izinkan Calo di Bajoe: Mereka Warga Lokal yang Perlahan Tersisih

Agung Pramono - detikSulsel
Jumat, 27 Mei 2022 18:27 WIB
Praktik calo di Pelabuhan Bajoe, Bone banyak ditemukan (detikSulsel/Agung Pramono).
Foto: Praktik calo di Pelabuhan Bajoe, Bone banyak ditemukan (detikSulsel/Agung Pramono).
Bone -

Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Bajoe turut buka suara terkait marak calo di wilayahnya. Pihak ASDP mengaku memberikan izin ke para calo yang sebenarnya warga lokal.

"Itu pengurus (calo) warga Bajoe juga, mereka mencari makan. Kita kasih kebijakan dalam batas sewajarnya," kata Manajer Usaha ASDP Imron kepada detikSulsel Jumat (27/5/2022).

Imron mengatakan para calo sebelumnya meminta diberi kebijakan oleh ASDP. Dia mengatakan pihaknya memberikan izin karena para calo merupakan warga lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka-mereka meminta kebijakan dari ASDP, kami selalu memberikan kebijakan penduduk lokal. Karena mereka harus diperhatikan juga," tambahnya.

Imron menyebut tidak ada yang dipersulit dan tidak ada yang sulit di Pelabuhan Bajoe. Warga juga melakukan tugasnya tidak pernah memaksa penumpangnya

ADVERTISEMENT

"Tidak ada unsur paksaan. Itu kan artinya masyarakat sudah berkembang pola pikirnya," jelasnya.

Para Calo Perlahan Tersisih

Imron mengungkapkan Pelabuhan Bajoe sebenarnya juga menerapkan sistem e-ticketing atau pembayaran non tunai. Penjualan tiket kapal Pelni kini sudah dilakukan secara online sehingga masyarakat tidak perlu lagi datang ke loket fisik yang tersedia di pelabuhan.

"Alhamdulillah berjalan lancar pembayaran non tunai, sudah teratur dan berharap ke depannya lebih baik lagi. Sistem e-ticketing semua pembayarannya bisa transaksi di situ, semua untuk penumpang penjalan kaki dan kendaraan" sebutnya.

Imron mengakui kadang alatnya sering gangguan, tetapi itu bukan masalah dan tidak pernah lama jika alatnya mengalami gangguan.

"Struktur daerah di sini kan pinggir pantai, internet sering terganggu, biasa dari provider juga. Apalagi kalau habis hujan besar, angin kencang wajarlah kalau terganggu. Dan tidak pernah lama, paling dua menit saja," katanya.

Imron menegaskan ke depan pelayanan ASDP lebih digitalisasi untuk menghilangkan pengurus atau calo di pelabuhan. Dengan adanya pembayaran non tunai keamanan bagi pemakai jasa bisa terjamin.

"Itu kan calo sebenarnya masalah. Tapi kan pelan-pelan akan hilang seiring berjalannya waktu. Kita pertimbangkan juga. Dengan upaya digitalisasi, dengan sistem ini bukan lagi manual mereka akan tersingkir," jelasnya.

Imron mengatakan sebelum adanya pembayaran non tunai penumpang dan kendaraan harus membayar secara manual. Sekarang harus dibayar kontan dulu baru mobil atau penumpang bisa masuk.

"Dulu mobil masuk parkir saja, kalau sekarang mau masuk buka palang harus bayar kontan dulu. Penumpang begitu juga pelan-pelan menyesuaikan," tambahnya.

"Semua pemakai jasa (calo) sudah melek teknologi dan keamanan untuk dirinya sendiri lebih terjamin dengan sistem e-ticketing. Kalau pun terjadi lonjakan penumpang, dia tidak perlu antre panjang lagi, tinggal masuk saja. Sisa menunjukkan barcode-nya di loket pelayanan kalau mau masuk," sambung Imron.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads