Gedung MI di Buton Tengah Nyaris Ambruk, Siswa Pindah-Minim Pendaftar

Sulawesi Tenggara

Gedung MI di Buton Tengah Nyaris Ambruk, Siswa Pindah-Minim Pendaftar

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Rabu, 25 Mei 2022 23:37 WIB
Kondisi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Buton Tengah yang nyaris ambruk
Gedung MI di Buton Tengah yang kondisinya memprihatinkan (Istimewa)
Buton Tengah -

Gedung Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Amin di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) kondisinya memprihatinkan karena nyaris ambruk. Akhirnya, sejumlah siswa pilih pindah ke sekolah lain dan juga menyebabkan calon siswa atau pendaftar baru sangat minim.

"Tahun kemarin ada siswa saya yang naik kelas 4 keluar (pindah sekolah lain). Saya tanya teman-temannya dimana Fahri kenapa tidak sekolah. Katanya pindah, karena sekolah saya jelek alasannya," kata Kepala Sekolah MIS Al-Amin Buton Tengah Iskandar kepada detikcom, Rabu (25/5/2022).

Sedangkan siswa pendaftar baru, lanjut dia, setiap tahun terus mengalami penurunan. Bahkan, tahun lalu MIS Al-Amin Buton Tengah hanya mendapatkan 3 pendaftar baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kayak tahun lalu, saya hanya dapat 3 siswa. Padahal awal-awal saya di sini itu bisa sampai 15 orang. Tahun ini saya belum bisa pastikan ada atau tidak," ujarnya.

Ia mengungkapkan dalam yayasan tersebut, ada sekolah setingkat Raudhatul Athfal (RA). Lulusan sekolah tersebut direncanakan untuk melanjutkan pendidikan ke MIS Al-Amin. Namun karena kondisi sekolah kian memprihatinkan, membuat para orang tua enggan mendaftarkan anaknya di MIS Al-Amin.

ADVERTISEMENT

"Karena sekolah kita sudah tidak memungkinkan jadi tidak ada yang mau daftarkan anaknya. Akibatnya siswa tidak ada yang masuk," ungkapnya.

Padahal kata dia, para orang tua sangat menginginkan anak-anak mereka melanjutkan pendidikan di sekolah tersebut karena bernuansa keislaman. Akan tetapi kondisi sekolah yang membuat para orang tua memilih menyekolahkan di tempat lain.

Iskandar mengungkapkan kerap mendapatkan pertanyaan dari para orang tua siswa RA. Mereka menanyakan kapan MIS Al-Amin gedung sekolahnya menjadi lebih baik. Namun Iskandar hanya bisa menjanjikan dan belum bisa merealisasikannya.

"Saya sering bilang ke mereka sementara diurus. Tapi orang tua mempertanyakan kenapa masih 'sementara terus' padahal anak-anak mereka akan lulus dari RA," ujar dia.

Iskandar berharap agar realisasi dari pembangunan sekolah bisa terlaksanakan segera mungkin agar para siswa bisa nyaman dan betah bersekolah.

"Harapan kami bisa dibangun permanen supaya anak-anak betah sekolah," ungkapnya.




(tau/nvl)

Hide Ads