Rencana pelantikan Ketua DPD Demokrat Sulsel terpilih N'matullah pada 22 Mei nanti dipastikan tertunda. Situasi jelang pelantikan memang sempat memanas menyusul ancaman DPC Maros akan mencegat kedatangan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Bandara.
"Iya dipastikan diundur (pelantikan)," ungkap Ketua Tim Kerja Pelantikan DPD Demokrat Sulsel Nurlinda Salengke kepada detikSulsel, Rabu (18/5/2022).
Nurlinda menyebut pelantikan sebenarnya sudah dilakukan persiapan. Hanya saja belakangan dilakukan penundaan. Pihaknya belum bisa memastikan kapan pelantikan akan dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menyesuikan jadwal Ketum AHY. Kebetulan jadwalnya sangat padat. Nanti dikabari kalau jadwalnya sudah fiks,"jelasnya.
Dia mengklarifikasi isu yang menyebut penundaan pelantikan ini gegara rencana boikot yang akan dilakukan DPC Maros. Nurlinda menegaskan tidak ada kaitan sama sekali isu boikot kedatangan AHY di Bandara dengan penundaan pelantikan.
"Iya (tidak ada kaitannya). Ini murni menunggu dari DPP karena jadwal Ketum AHY padat," jelasnya.
Seperti diketahui, tensi Demokrat Sulsel memanas menyusul permintaan Ketua DPC Demokrat Maros Amirullah Nur Saenong agar pelantikan Ketua DPD Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) terpilih ditunda karena gugatan sementara berproses di Mahkamah Partai. Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang direncanakan datang melantik akan diboikot atau dicegat di bandara jika pelantikan dilakukan.
"Pasti (diboikot). Ya tentunya kalau verifikasi laporan (gugatan) ke Mahkamah Partai tidak digubris," ungkap Amirullah kepada detikSulsel, Senin (16/5).
Amirullah menuturkan DPP mestinya menghormati upaya hukum yang sementara dilakukan. Sehingga pelantikan DPD Demokrat Sulsel diminta ditunda untuk sementara. Pihaknya telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Partai sejak bulan lalu.
"Jadi (prosesnya) cacat hukum (kalau pelantikan dipaksakan). Jika gugatan tidak digubris (Mahkamah Partai) kami bawa ke peradilan umum. Itu sesuai AD/ART, kalau tidak puas di Mahkamah Partai bisa ke peradilan umum," jelasnya.
Saat ini pihaknya menunggu gugatan yang berproses di Mahkamah Partai. Ada waktu 60 hari sebelum gugatan bisa dilakukan ke peradilan umum. Sehingga pihaknya mendesak pelantikan DPD Demokrat Sulsel untuk sementara ditunda sampai ada kejelasan. Menunggu ada kepastian hukum yang diajukan di Mahkamah Partai.
"Sampai ada keputusan final Mahkamah Partai. Kita ini kan mau baik-baik. Kita tidak ngotot-ngotot juga. Namun kalau tidak digubris ya kita boikot," pungkas Amirullah.
Untuk diketahui, ada dua kandidat yang bersaing di musda Demokrat Sulsel, yakni Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dan ketua demisioner, Ni'matullah. Keduanya memperebutkan 26 pemilih yang terdiri dari 24 suara DPC, 1 DPD, dan 1 DPP.
Dari perebutan suara di musda, IAS meraih 16 suara DPC, Ni'matullah 9 suara (8 DPC dan 1 DPD), sedangkan 1 suara DPP abstain. Selain itu, 16 DPC pendukung IAS juga kompak menolak LPJ kepengurusan Ni'matullah.
Namun AHY memutuskan memilih Ni'matullah atau Ulla' sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel.
(tau/asm)