.webp)
Pemprov Sulsel akan mengebut capaian vaksinasi ketiga atau booster termasuk ke kampus-kampus. Salah satunya dengan mewajibkan peserta tes masuk perguruan tinggi seperti UTBK SBMPTN untuk vaksinasi booster.
"Kami akan menyurati semua rektor di Sulsel untuk mengikutkan persyaratan mengikuti ujian (masuk) wajib sudah menjalani vaksin termasuk (kampus) swasta. Iya (seperti tes SBMPTN)," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Bachtiar Baso kepada detikSulsel, Selasa (17/5/2022).
Bachtiar menambahkan upaya ini salah satu strategi untuk mempercepat cakupan vaksinasi. Pemprov Sulsel menargetkan vaksinasi dosis 1 mencapai 95%, dosis 2 90% dan dosis 3 (booster) 50%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Gubernur akan membuat sistem. Beberapa seperti untuk masuk sekolah, tes perguruan tinggi (wajib vaksin)," jelasnya.
Namun untuk masuk sekolah seperti SMA hanya akan diwajibkan melengkapi vaksin 1 dan vaksin 2. Ini karena persyaratan wajib booster tidak bisa diterapkan di sekolah-sekolah.
"Untuk booster kan di atas 18 tahun jadi tidak berlaku masuk SMA karena rata-rata usia 16 tahun. Tapi berlaku masuk perguruan tinggi," tegasnya.
Pihaknya menyebut kebijakan ini tidak terlambat bila diberlakukan. Meskipun saat ini diketahui tes UTBK SBMPTN sudah dimulai untuk gelombang 1. Menurutnya perlu ada langkah progresif untuk mempercepat cakupan vaksinasi terutama booster
"Kita harap baik. Kalau door to door (vaksinasi) capek, habis waktu. Mungkin besok surat (pak gubernur) sudah dibuat Biro Hukum," tuturnya.
Sesuai data Satgas COVID-19 Sulsel yang diterima detikSulsel, Selasa (17/5), cakupan vaksinasi booster memang masih rendah. Totalnya 7,83% atau 552.733 orang. Target vaksinasi booster di Sulsel sebanyak 7.058.141 orang.
(tau/nvl)
