Gubernur Sulsel Sindir Warga Rampi 'Keluar dari RI' Dimaklumi Bupati Lutra

Gubernur Sulsel Sindir Warga Rampi 'Keluar dari RI' Dimaklumi Bupati Lutra

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 16 Mei 2022 08:15 WIB
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani
Bupati Lutra Indah Putri Indriani. Foto: Dok. Pribadi via instagram
Makassar -

Sindiran Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman kepada warga Rampi dimaklumi Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani. Indah juga meyakini tidak ada maksud Gubernur Sulsel mengusir warga.

Gubernur Sulsel menyindir warga Rampi yang mengancam pindah ke Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan meminta mereka keluar dari Republik Indonesia (RI). Pernyataan itu disampaikan saat membawakan sambutan di Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) ke-19 pada Kamis (12/5).

"Tentu ada konteks kenapa kemudian beliau (Gubernur Sulsel) ngomong gitu. Tapi saya berusaha memaklumi bahwa beliau itu tidak bermaksud mengusir," ujar Indah kepada detikSulsel, Sabtu (14/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indah juga yakin pernyataan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman itu merupakan bahasa seorang sahabat. Pernyataan itu juga dinilai Indah sebagai pembicaraan antara pemimpin dengan warganya yang sedang gemas.

Sementara, mengenai kondisi infrastruktur jalan di Rampi yang diprotes warga tersebut, Indah pun memastikan Gubernur Sulsel sudah punya komitmen bersama Pemkab Luwu Utara.

ADVERTISEMENT

"Saya yakin ini bahasa seorang sahabat yang gemes aja gitu loh. Saya melihatnya seperti itu. Saya sangat yakin Pak Gubernur punya komitmen yang sama dengan Pemda," terangnya.

Sejatinya, kata Indah, Pemkab Lutra maupun Pemprov Sulsel ingin mempercepat pembangunan akses jalan layak di Rampi. Hanya saja, hal tersebut masih sangat bergantung dari kemampuan daerah.

"Sebagaimana pemerintahan daerah lainnya, bahwa kalau kita bisa percepat, kenapa kita harus perlambat. Semua tentu sangat tergantung sama kondisi existing yang ada di daerah," ucapnya.

"Dan saya punya keyakinan, tidak ada maksud pengabaian atau meremehkan begitu, sama sekali tidak ada," lanjutnya.

Indah saat ditanya mengenai pernyataan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang menyindir warga Rampi, mengaku tidak bisa berkomentar lebih. Sebab, dia mengaku tidak memahami konteks penyataan tersebut.

"Konteksnya saya tidak paham, saya tidak ada di tempat. Saya tidak tahu beliau bahas apa sebelumnya, sehingga kok tiba-tiba di Luwu Timur, beliau bahas Rampi. Jadi saya tidak bisa komentari," paparnya.

"Cuma saya pahami beliau, saya yakin tidak punya niat jahat untuk mengusir warga Rampi dari Sulawesi Selatan," katanya.

Sindiran Guberur Sulsel ke Warga Rampi

Sindiran Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman bermula ketika ia menanggapi adanya ancaman warga Lutra yang hendak pindah ke Poso, Sulteng sebagai bentuk protes pemerintah yang tidak memberi perhatian.

"Katanya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan ini, kenapa tidak sekalian keluar dari Indonesia," kata Andi Sudirman, saat menghadiri HUT ke-19 Luwu Timur, Kamis (12/5).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menjelaskan pembangunan di setiap daerah perlu melihat skala prioritas. Lokasi-lokasi strategis dan penting akan didahulukan.

"Cari yang strategis yang mana harus dibangun dan penting untuk dibangun. Karena kalau mau dibangun semua tidak mungkin, (jalan dari Rampi ke Masamba Lutra) 80 kilo kali 6 (lebar jalan), Rp 480 miliar," hitung Andi Sudirman.

Kendati begitu, Gubernur Sulsel mengaku Pemprov Sulsel bukan tidak ingin membangunkan jalan yang layak. Pemerintah daerah melalui Pemkab Lutra disebut bisa mengatur hal tersebut secara bertahap.

"Kita bukan tidak membangun, tidak. Kenapa, panjangnya kita tentu bertahap. Kemampuan keuangan wilayah kita itu tidak sekuat yang kita pikirkan," ujar dia.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman juga mengaku sudah mengecek akses warga sejauh 80 kilometer dari Rampi ke pusat kota Lutra di Masamba. Pihaknya juga sudah memberi anggaran ke TNI untuk membuka akses jalan dahulu.

"Kalau kali-kalinya ke Rampi itu 80 kilometer saya cek. Kita kasih anggaran ke teman-teman TNI untuk buka akses saja," katanya.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman lantas mengungkapkan akses jalan di Rampi sulit untuk dilebarkan. Sebab, kondisi struktur tebing di sepanjang jalan masih labil.

"Tunggu dulu pak, rintisan jalan di wilayah lain oke, tapi di Rampi dibuka satu kilo tertutup satu kilo. Kenapa, karena labil," imbuh Andi Sudirman mengulang jawaban pihak TNI.

Dalam sambutan itu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman juga menginstruksikan Bupati Lutra Indah Putri Indriani untuk membuat desain pembangunan akses jalan untuk warga Rampi. Dia meminta ada penguatan struktur topografinya dahulu.

"Saya minta tadi (bupati) Luwu Utara, Ibu desain sekarang bagaimana penguatan tebing, bagaimana penguatan saluran dulu lah, baru kita mulai penguatan. Jangan dulu pikir aspalnya, saya lihat ini langsung roboh kemarin," imbuhnya.

Gubernur Sulsel juga mengatakan Pemprov Sulsel dan Pemkab Lutra justru bekerja sama dalam membangun infrastruktur, khususnya jalanan.

"Kita tetap pada posisi, tidak ada opsi kecuali kita harus bangun (infrastruktur wilayah terpencil) dan itu komitmen kita dari awal yang tidak pernah bergeser sedikit pun," katanya.

Dia menjelaskan, infrastruktur di Rampi merupakan kewenangan Pemda Lutra. Meski begitu, Pemprov Sulsel akan tetap memberikan bantuan untuk pembangunan di daerah tersebut.

"Kami sudah meminta Pemda Lutra untuk segera melakukan perencanaan DED di perubahan dan kemudian kita bisa melakukan bantuan keuangan di tahun berikutnya," ucapnya.

Selain itu, Gubernur Sulsel mengatakan perencanaan dengan baik sangat diperlukan karena kondisi medannya cukup berat. Maka dari itu, dia menyebut perlu ada perencanaan yang matang.

"Tentu paling terbaik adalah bagaimana merencanakan. Ada desain untuk pematangan, perintisan jalan dan kemudian masuk pengerasan dan masuk tahapan berikutnya. Harus bertahap karena kalau tidak kita bisa gagal dalam sistem (membangun)," pungkasnya.




(asm/hmw)

Hide Ads