Satpol PP Kota Makassar bakal melakukan patroli penertiban melarang penjual jajanan di luar sekolah. Langkah ini sebagai upaya pencegahan penyakit hepatitis misterius yang dipercaya bisa menular lewat makanan di lingkup SD-SMP di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Kalau ada permintaan dari dinas pendidikan bahwa di sekolah ini (mau ditertibkan penjual jajanan), kami tunggu. Kami berikan dukungan," ucap Plt Kepala Satpol PP Makassar M Yasir kepada detikSulsel, Jumat (13/5/2022).
Apalagi dia mengaku patroli penertiban di jalan sudah menjadi agenda rutin Satpol PP Makassar. Pihaknya akan mendukung langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar sebagai bagian agenda mendukung pencegahan hepatitis misterius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini salah satu bagian dari visi Wali Kota, jagai anak ta'. Kita jagai anak di sekolah agar mereka mengkonsumsi makanan yang sehat," sebut dia.
Yasir mengaku pihaknya sisa menunggu petunjuk dari Disdik Makassar. Jika ada permintaan sekolah yang akan ditertibkan dari penjual jajanan luar sekolah, pihaknya akan turun langsung bertindak.
"Tinggal data yang diberikan dari Dinas Pendidikan, sekolah mana yang perlu menjadi target pada minggu ini, minggu depan dan minggu lainnya," tegas Yasir.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar Muhyiddin mengaku, akan menerbitkan surat edaran larangan penjual jajanan di sekolah yang dikaitkan pencegahan COVID-19. Hal ini merujuk pada penularan hepatitis melalui makanan.
"Tentu kami akan keluarkan surat edaran secara resmi untuk mengulang kembali (surat edaran sebelumnya). Nah sekarang dengan adanya hepatitis, maka itulah satu rangkaian dengan itu (COVID-19)," ucap dia.
Surat edaran tersebut akan diterbitkan minggu depan. Selain penjual jajanan luar sekolah, kantin sekolah pun akan kembali ditekankan untuk tetap tutup.
"Karena kan salah satu untuk mencegah ini (hepatitis misterius) melalui makanan. Kalau di dalam sekolah kan steril. Kantin kan tidak ada sepanjang COVID-19, kantin tidak diperbolehkan buka. Itu jelas kalau dalam kelas, tapi yang kita khawatir di luar (penjual jajanan di luar sekolah)," tutur dia.
Muhyiddin juga akan memperketat akses masuk ke dalam area sekolah. Siswa tidak dapat keluar sebelum penjemput tiba meskipun tiba waktunya pulang.
"Kami sudah perintahkan kepada sekolah jangan dikasih keluar (siswa) sebelum ada penjemput kalau memang dia di jemput. Yang kita khawatirkan kan jangan sampai menunggu itu (di luar area sekolah) yang terjadi (jajan di luar) inilah kami pantau terus," papar dia.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Satpol PP Makassar membantu upaya pencegahan hepatitis misterius. Dengan menertibkan penjual jajanan luar sekolah.
"Apabila kita temukan dan bahkan kami sampaikan ke sekolah, kalau ada begitu (penjual jajanan depan sekolah) sampaikan ke kami kemudian akan kami koordinasi langsung (dengan Satpol PP) untuk ditertibkan," terang Muhyiddin.
(sar/asm)