Polres Muna Digeruduk Buntut Pria Tewas Usai Diamankan Polisi

Sulawesi Tenggara

Polres Muna Digeruduk Buntut Pria Tewas Usai Diamankan Polisi

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Jumat, 06 Mei 2022 23:20 WIB
Keluarga Amis Ando (43), pria asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tewas usai diamankan polisi menggelar demonstrasi di depan Mapolres Muna.
Keluarga Amis Ando (43), pria asal Kabupaten Muna, Sultra yang tewas usai diamankan polisi menggelar demonstrasi di depan Mapolres Muna. Foto: (dok. istimewa)
Muna -

Keluarga Amis Ando (43), pria asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tewas usai diamankan polisi menggelar demonstrasi di depan Mapolres Muna. Pihak keluarga tidak terima atas tewasnya Amis Ando.

Massa yang merupakan keluarga dan tetangga Amis Ando awalnya menuju Kelurahan Watonea, Kecamatan Katobu pada Jumat (6/5/2022). Setelah massa terkumpul, kemudian menuju Polsek Katobu dan melakukan orasi, selanjutnya menuju Mapolres Muna.

"Kapolres Muna harus bertanggungjawab atas anggotanya dalam menangani masalah ini," kata saudara korban, Misan Ando saat orasi seperti dilihat detikcom, Jumat (6/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misan meminta pihak kepolisian dalam hal ini Kapolres Muna untuk memeriksa seluruh anggota kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap adiknya. Penangkapan terjadi pada Selasa (3/5) malam dan dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (4/5).

"Adik saya ini merupakan satu korban di Polres Muna. Kapolres Muna harus menindak semua petugas yang saat itu menangkap adik saya," beber dia.

ADVERTISEMENT

Misan menyayangkan peristiwa nahas itu terjadi, terlebih saat itu Amis Ando dalam penguasaan pihak kepolisian. Menurut dia, seharusnya sang adik aman, namun nyatanya meregang nyawa.

"Seharusnya kalau sudah di tangan polisi sudah aman, tapi kenapa saya punya adik sudah datang ke sini bukan nya aman tapi nyawanya hilang," kata Misan.

Keluarga lainnya, Jafir Halim mengatakan massa meminta Kapolres Muna AKBP Mulkaifin menemuinya. Namun Kapolres tidak menemui massa sehingga menimbulkan kecurigaan pihak keluarga.

"Karena kami tidak ditemui Kapolres tadi, kecurigaan keluarga korban bahwa ini benar-benar menduga Amis Ando dianiaya di kepolisian," ujar Jafir.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Muna AKBP Mulkaifin sudah membantah ada kekerasan terhadap Amis Ando yang meninggal dunia usai ditangkap polisi dalam keadaan mabuk. Sementara keluarga korban menduga korban mengalami kekerasan saat dalam penguasaan pihak kepolisian.

"Hasil visum dari dokter, pada saat pemeriksaan disampaikan bahwa pemeriksaan luar tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan," kata AKBP Mulkaifin dalam keterangannya yang diterima Rabu (4/5).




(asm/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads