Danny Klaim Pertumbuhan Ekonomi Bikin Makassar Diserbu Pendatang Usai Lebaran

Danny Klaim Pertumbuhan Ekonomi Bikin Makassar Diserbu Pendatang Usai Lebaran

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Rabu, 04 Mei 2022 21:49 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto. (Ibnu Munsir/detikSulsel)
Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengklaim pertumbuhan ekonomi di Makassar tumbuh lebih positif dibanding daerah lain di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini yang dinilai menjadi penyebab pendatang baru dari luar daerah yang akan mencoba peruntungan mengadu nasib di Kota Daeng di tengah arus balik Lebaran.

"Karena pertumbuhan ekonominya bagus. Artinya ekonomi tumbuh bagus, ekonominya sudah recover atau pulih dibandingkan dengan daerah-daerah lain," ungkap Danny saat dihubungi detikSulsel, Rabu (4/5/2022).

Makanya warga dari daerah lain mencoba peruntungan di Makassar. Ketika di daerah asalnya dianggap sudah tidak menemukan potensi untuk menghidupi ekonominya.

"Jadi dia mencari dimana uang beredar kan seperti gula dan semut. Kalau ada gula pasti ada semut begitu," sambung dia.

Danny melanjutkan, dengan geliat ekonomi di Makassar yang sudah tumbuh positif kesempatan kerja di Makassar kembali terbuka lebar. Dengan pertimbangan potensi bisnis dan usaha pendatang di daerah sebelumnya dianggap sulit bersaing.

"Efek dari pada kesempatan kerja yang berkurang, bisnis yang menurun, sehingga dia mau beradu di sini (Kota Makassar)," urai Danny.

Dia mengaku pendatang baru di momen arus balik Lebaran akan melonjak tajam karena di dua tahun terakhir hidup dalam kebijakan pembatasan pemerintah di tengah pandemi. Hanya saja Danny belum mau sesumbar terkait jumlah warga pendatang dari luar daerah yang akan masuk Makassar.

"Belum tahu, karena ini kan dulu dua tahun tidak terjadi seperti ini. Dua tahun inikan banyak kesulitan-kesulitan mendasar toh. Sebenarnya lebih sulit itu di kota, tapi kan banyak kesulitan-kesulitan ekonomi di daerah sehingga larinya ke kota," ujar dia.

Pihaknya pun menegaskan bukan melarang warga daerah lain masuk ke Makassar. Hanya saja dia berharap warga baru yang masuk, diharapkan melapor atau mengurus administrasi kependudukan resmi jika memang ingin pindah domisili.

"Tidak bisa (dilarang), ini kota terbuka, yang diimbau (kepada pendatang) itu adalah mengurus administrasi kependudukannya, dia pindah kah atau cuma rekreasi kah," bebernya.

Namun pihaknya juga akan menurunkan personel melakukan pendataan jumlah pendatang dari luar daerah. Upaya ini dipaketkan dengan tes acak antigen untuk antisipasi penularan COVID-19 di pintu-pintu masuk Kota Makassar.

"(Tes antigen) random (acak). Itu artinya tiba-tiba dan dipilih, tidak semua (orang dites), random," tutur Danny.

Sebelumnya Danny mengaku khawatir lonjakan arus balik mudik memicu meningkatnya angka pengangguran di Makassar, Sulsel. Hal ini efek dari masuknya pendatang baru dari daerah lain.

"Sebenarnya kalau dilihat arus balik, yang kita khawatirkan hanya orang yang membawa orang lain dari kampung," ucap Danny.

Momen tersebut dianggap sering dimanfaatkan pendatang untuk mencari penghidupan di Kota Makassar. Selain Lebaran, momen libur Natal juga menjadi peluang tingginya jumlah penduduk baru dari luar daerah.

"Biasanya momen ini menjadi momen banyak orang pengangguran masuk kota, sehingga kadang beban pengangguran kita menjadi tinggi," pungkasnya.


(sar/nvl)

Hide Ads