.webp)
Sebanyak 1.500 warga dari 15 kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyemarakkan Makassar Bertakbir menjelang Lebaran. Kegiatan tersebut menjadi bagian menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Pantauan detikSulsel, Makassar Gema bertakbir turut dimeriahkan dengan sejumlah obor yang dibawa sejumlah warga di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu (1/5/2022). Kegiatan ini turut dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi, serta unsur Forkopimda Tingkat Makassar.
"Jadi ini semarak untuk merayakan hari kemenangan tentunya. Karena sidang isbat memutuskan bahwa 1 Syawal jatuh pada tanggal 2 Mei," ujar Fatmawati Rusdi dikonfirmasi, Minggu (1/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fatma menjelaskan Makassar Bertakbir ini menjadi tanda kesyukuran atas Ramadan dan Lebaran tahun bagi warga atas kelonggaran beraktivitas yang diberikan kepada masyarakat. Namun tetap memperketat protokol kesehatan (prokes).
"Dan ini dua tahun loh kita tidak berkegiatan karena pandemi. Alhamdulillah tahun ini kita kembali berkegiatan," ungkap dia.
Fatma menyebut, Makassar Bertakbir ini dilombakan antarkecamatan. Ajang ini dilaksanakan di tengah larangan pawai keliling malam takbiran namun tetap dengan suasana suka cita menyambut Lebaran.
"Kita berharap (juara lomba Makassar Bertakbir) misalnya (bisa berkompetisi) di acara tingkat nasional, kita sudah punya bibit-bibit unggul yang bisa diunggulkan dari malam gema takbir ini," tandas Fatma.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Makassar Muhammad Syarif menambahkan, Makassar Bertakbir diikuti sekitar 75 orang perwakilan di tiap kecamatan. Mereka menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil yang dilombakan dalam ajang ini.
"Kurang lebih 1.500 orang lah yang terlibat dalam Makassar Bertakbir ini," beber dia.
Menurutnya ajang ini untuk menyambut Lebaran setelah berpuasa selama Ramadan. Dengan harapan turut menggemakan takbir yang sesuai dengan tuntutan syariat Islam.
"Kita kita lihat kreasi kecamatan-kecamatan mereka adakan takbir tanpa harus meninggalkan sesuai tuntunan syariat Islam," ucap Syarif.
(sar/asm)
