Dinkes Konut Pastikan Emak-emak Kejang Usai Divaksin Sudah Lolos Skrining

Sulawesi Tenggara

Dinkes Konut Pastikan Emak-emak Kejang Usai Divaksin Sudah Lolos Skrining

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Senin, 25 Apr 2022 17:37 WIB
Seorang kejang-kejang diduga usai menjalani vaksinasi di Konawe Utara, Sulut.
Foto: Seorang kejang-kejang diduga usai menjalani vaksinasi di Konawe Utara, Sulut. (Dok. Istimewa/Tangkapan Layar Video)
Konawe Utara -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menegaskan emak-emak yang mengalami kejang usai melakukan divaksin bukan efek vaksinasi. Warga Desa Wunduhaka, Kecamatan Aseraitu itu disebut sudah lolos skrining dan layak menerima suntikan vaksin.

"Ada proses skrining (sebelum vaksin), ibu itu sudah layak divaksin, kalau orang tidak layak vaksin tidak mungkin (divaksin)," kata Kadinkes Konawe Utara, Nurjannah Efendi kepada detikcom, Senin (25/4/2022).

Nurjannah mengungkapkan sebelum masyarakat menerima suntikan vaksin, ada banyak tahap yang harus dilalui, seperti mendapatkan informasi terkait vaksin dan proses skrining. Dalam kasus emak-emak kejang, Nurjannah memastikan sudah sesuai prosedur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil pemeriksaan tenaga medis, ibu itu layak dia diberikan vaksin. Iya sudah (sudah dosis ketiga)," ujarnya.

Saat ini, Nurjannah memastikan warga Desa Wunduhaka, Kecamatan Asera inisial R itu sudah dalam kondisi baik. R juga sudah dikeluarkan dalam kondisi sehat dari rumah sakit usai dirujuk.

ADVERTISEMENT

"Sekarang dia sudah keluar dari rumah sakit, kebetulan ada staf kami satu desa dengan pasien kami itu, sekarang keadaannya sudah baik-baik," ungkapnya.

Nurjannah kemudian menegaskan informasi yang beredar di media sosial terkait emak-emak kejang usai vaksinasi diklarifikasi tidak benar. Dia pun memaklumi informasi tersebut hingga membuat heboh atas ketidaktahuan masyarakat.

"Iya wajar (heboh), namanya juga orang faktor ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman," katanya.

Diberitakan sebelumnya, emak-emak viral tersebut merupakan warga Desa Wunduhaka, Kecamatan Asera inisial R. Ibu rumah tangga anak satu tersebut dalam kondisi seperti itu diketahui usai melaksanakan vaksinasi pada Kamis (21/4) di Puskesmas Wanggudu Raya, Kecamatan Asera.

Dokter Penanggung Jawab Vaksinasi Puskesmas Wanggudu Raya, dr Chindy Permatasari memastikan penyebab korban dalam kondisi seperti itu bukanlah efek dari vaksinasi.

"Karena kalau kejang setelah vaksin bukan kondisi seperti itu. Ibu ini memang memiliki riwayat penyakit maag akut," kata Chindy kepada detikcom, Minggu (24/4).

Chindy mengungkapkan di hari kejadian, ibu tersebut melakukan skrining untuk melaksanakan vaksinasi penguat atau booster. Setelah dinyatakan layak menerima vaksin, ibu tersebut lalu disuntik vaksin booster oleh salah seorang tenaga medis. Terlebih ibu tersebut sudah melakukan penyuntikan vaksin pertama dan kedua.

"Nah kejadiannya (ibu tersebut kejang-kejang) sekitar magrib (hari disuntik vaksin) waktu berbuka," ujar dia.




(asm/nvl)

Hide Ads