Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menyerahkan bantuan 2.600 ton benih padi gratis ke petani. Bantuan benih ini diharap bisa menggenjot produksi padi.
"Kita ada program prioritas Mandiri Benih. Dari hasil penangkaran, menghasilkan 2.600 ton benih. Ini kita sebar untuk pertanaman padi seluas 100.000 hektare," ungkap Andi Sudirman kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).
Andi Sudirman menambahkan program Mandiri Benih ini diharapkan bisa menggenjot produksi padi. Termnasuk bisa mengantisipasi ketersediaan benih unggul yang terbatas. Kondisi ini masih sering dihadapi petani di Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Sulawesi Selatan, pemakaian benih unggul padi pada tahun 2021 baru sekitar 42,05 persen. Kondisi tersebut masih belum ideal dalam penggunaan benih unggul bermutu dalam meningkatkan produktivitas secara keseluruhan di Sulawesi Selatan," jelasnya.
Pihaknya menyebutkan sektor pertanian memang menjadi prioritas dan andalan. Apalagi di masa pandemi, pertanian bisa tahan terhadap gejolak dan bisa tetap tumbuh positif saat sektor lain tertekan. Sehingga penggunaan benih unggul bisa menggenjot produksi.
"Ini adalah program pertama yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan. Sumber kita mengambil F0 (benih pejenis) dari Balai Penelitian Padi di Sukamandi. Yang kemudian kita tangkar sendiri, (varietas benih) sesuai dengan permintaan masyarakat yang dibutuhkan," jelasnya.
Selain benih padi, Gubernur juga menyerahkan secar simbolis bantuan bibit kopi 1,1 juta batang lebih. Bibit kakao sebanyak 3,6 juta batang lebih. Juga ada 200 unit alat mesin pertanian diserahkan.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sulsel Imran Jausi menuturkan program penangkaran benih ini sudah berjalan sejak Oktober 2021. Hasil penangkaran ini menghasilkan 2.600 ton benih yang akan disebar ke petani.
"Jadi penyalurannya nanti bertahap. Ini menyesuaikan dengan musim tanam di masing-masing daerah," jelasnya.
Penyebaran benih unggul ini diharapkan bisa menggenjot produksi padi. Apalagi selama ini Sulsel sudah dikenal sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Sehingga produksinya harus tetap terjaga.
"Kalau benihnya berkualitas, pola tanam dan jarak tanam terjaga, pemeliharaan baik maka kita harap produksi padi bisa terus meningkat," tukasnya.
Seperti diketahui, produksi beras di Sulawesi Selatan (Sulsel) naik 8,12% atau 219,3 ribu ton pada 2021. Pada tahun 2020 produksi beras hanya di angka 2,7 juta ton kemudian meningkat menjadi 2,92 juta ton di tahun 2021.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel tercatat produksi padi pada 2021 mengalami kenaikan sebanyak 382,2 ribu ton GKG. Naik 8,12% jika dibandingkan 2020 yang sebesar 4,71 juta ton GKG.
Selama 2021, ada 3 tiga kabupaten/kota di Sulsel dengan produksi padi (GKG) tertinggi, yakni adalah Kabupaten Bone (771,45 ton), Wajo (569.84 ton), dan Pinrang (516,87 ton).
(tau/sar)











































