Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, Sulawesi Selatan menggelar pasar murah terpadu dalam tiga hari ke depan. Minyak goreng dijual terbatas, namun adapula yang dijual sepaket bersama komoditas pangan lain dengan harga murah.
"Paket-paket murah ini diharapkan 1 paket untuk 1 orang. Karena memang sangat murah," kata Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, Kamis (21/4/2022).
Pasar murah terpadu tersebut bakal digelar hingga 23 April di Lapangan Merdeka, Kecamatan Tanete Riattang, Bone. Emak-emak ramai menyerbu lokasi demi mendapatkan minyak goreng murah yang dijual secara terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tugaskan juga penjaga untuk mewaspadai orang yang datang mengambil banyak, karena siapa tahu itu pedagang," lanjut dia.
Fahsar menambahkan, pasar murah ini dilaksanakan dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok jelang Hari Raya Idulfitri. Berbagai produk hasil olahan pangan juga dijual dalam kegiatan ini.
"Bukan hanya produk pabrikan yang dijual, termasuk hasil bumi masyarakat ada di sini dan harganya relatif lebih murah," tambah Fahsar.
Pasar murah ini digelar atas kerja sama sejumlah OPD Pemkab Bone, dan perusahaan. Di tenant PDAM misalnya yang sejak pagi diserbu emak-emak menjual minyak goreng ukuran 1 liter dijual sepaket dengan gula merah seharga Rp 30.000
Di tenant lain ada minyak 1 liter seharga Rp 24.000. Sedangkan. Adapula penawaran Rp 100.000 yang dalam satu paket isinya, terdiri dari beras, vitamin 1 kg, minyak goreng 1 liter, gula 2 kg, tepung terigu 2 kg, sirup 2, serta kue kering.
Sementara Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bone Andi Ikhwan Burhanuddin mengklaim, harga bahan pokok yang disediakan dalam pasar murah dijual di bawah harga di pasaran.
"Ada banyak orang, jadi harus dibagi merata biar semuanya dapat. Semoga saja dengan pasar murah ini bisa lebih bisa meringankan beban masyarakat jelang Idulfitri ini," ucapnya.
Salah seorang warga Jumasniar mengaku berencana membeli minyak goreng dan bahan pokok lainnya dalam jumlah besar namun dibatasi. Pasalnya dia beranggapan kebutuhan pokok jelang lebaran ini turut meningkat.
"Kita dibatasi tidak bisa beli banyak minyak goreng, padahal saya ini bukan pedagang. Saya cuman mau beli banyak untuk stok di rumah, kan lagian murah jadi saya mau beli 1 dus," keluhnya.
(sar/tau)