Tren Balap Lari Liar di Makassar, Ternyata Jadi Ajang Taruhan Judi

Tren Balap Lari Liar di Makassar, Ternyata Jadi Ajang Taruhan Judi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 20 Apr 2022 06:02 WIB
Dua orang pebalap lari liar adu lari berjarak 100 meter di Jalan Raya Ciri Mekar, Cibinong, Kabupaten Bogor , Jawa Barat, Sabtu dini hari (12/9/2020). Menurut mereka balap lari liar ini lebih positif ketimbang balap motor dan balap mobil liar yang selama ini ada di kota-kota besar di Indonesia, walaupun kegiatan itu mengganggu lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Foto: Balap lari liar tengah dalam sorotan di Kota Makassar. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Makassar -

Balap lari liar sedang tren di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) saat bulan suci Ramadan. Namun aksi yang digandrungi sejumlah anak muda ini ternyata jadi ajang taruhan judi.

Balap lari liar salah satunya digelar di Jalan Batua Raya, Kecamatan Manggala pada Jumat lalu (15/4). Pantauan detikSulsel di lokasi saat itu, kegiatan mereka dikoordinir seseorang yang mengajak penonton taruhan dengan memilih pelari jagoannya.

"Ya, 2 ribu, 5 ribu. Rokok mo saja," kata salah seorang penonton dalam aksi balap lari liar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak balap lari liar dilaksanakan dengan jumlah peserta 2 hingga 5 orang yang berlari sekitar 10-15 meter tanpa alas kaki. Mereka menggunakan jalan umum yang dilalui pengendara sebagai lintasan lari.

Balap lari liar ini pun dianggap mengganggu ketertiban umum karena dilaksanakan di jalan umum yang seharusnya untuk kendaraan bermotor. Aktivitasnya juga meresahkan warga yang khawatir dengan kerumunan dari orang yang antusias terlibat atau sekadar menonton balap lari liar ini.

ADVERTISEMENT

"Aksi balap lari yang menutup jalan dan mengganggu masyarakat yang melintas dan ketakutan karena banyak yang nonton, khususnya para remaja," ujar Kanit 1 Turjawali Dit Samapta Polda Sulsel Iptu Asfada kepada detikSulsel, Senin (18/4).

Hal itu diakui Asfada usai timnya membubarkan balap lari liar di Jalan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya, Senin dini hari (18/4). Petugas menertibkan aktivitas mereka berdasarkan laporan warga yang terganggu dengan kegiatan yang menimbulkan kerumunan tersebut.

"Yang kerumunan saat itu mungkin hampir 100 orang. Penonton yang banyak, termasuk pelari," papar dia.

Warga yang diduga terlibat dalam balap lari liar itu pun dibina secara persuasif. Polisi tidak menemukan bukti adanya taruhan, meski diakui kegiatan itu memang sering dijadikan ajang judi dengan taruhan ratusan ribu.

"Yang taruhan biasa pelarinya, antara si calon A dan B. Namun jika (nanti) ditemukan ke arah judi, maka kita akan serahkan ke Reskrim untuk dilakukan upaya penegakan hukum ke judi itu," tegas Asfada.

Aksi balap lari liar menjadi tren di Makassar sekaligus dijadikan ajang taruhan.Foto: Aksi balap lari liar menjadi tren di Makassar sekaligus dijadikan ajang taruhan. (Muh Ishak Agus/detikSulsel)

Ajang Seru-seruan Anak Muda yang Berujung Judi

Komisi A DPRD Kota Makassar Rachmat Taqwa Quraisy pun menekankan, pemerintah bersama aparat penegak hukum mesti memberi perhatian akan balap lari liar yang disebut berpotensi menjadi ajang taruhan judi.

"Awalnya balapan lari ini cuma sebagai ajang seru-seruan, tetapi ada celah untuk dijadikan judi. Sehingga ini harus menjadi perhatian aparat untuk mengantisipasi hal ini sebelum semakin menjamur di Kota Makassar," ujar Rachmat, Selasa (19/4).

Menurutnya, fenomena balap lari liar sedang tren di Makassar ini difasilitasi pemerintah bekerja sama organisasi kepemudaan agar tidak menjurus kegiatan menjurus negatif. Mereka butuh diakomodir lewat berbagai kegiatan yang resmi atau legal.

"Adik-adik kita cuma menyalurkan energi mereka di bulan Ramadan, organisasi kepemudaan harus aktif dalam merangkul adik-adik kita," tuturnya.

Pelarian Anak Muda yang Kurang Akses Fasilitas Kota

Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Ramli AT beranggapan, balap lari liar ini sebagai aktivitas pelarian anak muda yang di tengah terbatasnya akses fasilitas perkotaan. Mereka tidak punya tempat khusus menyalurkan minat dan bakatnya.

"Kemunculan fenomena balap lari liar ini bisa dilihat sebagai tidak bertemunya dua kondisi, yaitu adanya kebutuhan aktualisasi diri dan hiburan serta terbatasnya prasarana perkotaan untuk menyalurkannya," ungkap Ramli saat dihubungi, Senin (18/4).

Atas kondisi itu, mereka meluapkan energinya pada tempat yang justru berkonflik dengan kepentingan publik. Alhasil balap lari liar dianggap ilegal karena digelar di jalanan umum, hingga membuat pemerintah harus turun tangan.

"Belum lagi misalnya adanya peluang fenomena demikian dimanfaatkan untuk berjudi. Ini karena kegiatan tersebut dilakukan memang secara ilegal sehingga di luar kontrol pihak berwenang," jelas dia.

Pemkot Makassar Usung Balap Lari Liar Jadi Lomba Resmi

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto yang menanggapi fenomena balap lari liar ini pun bakal menggelar lomba lari. Pihaknya akan memfasilitasi agar kegiatannya resmi atau legal.

"Balap lari jadi legal. Saya bikin lintasannya apa semua. Di semua kota," tandas Danny, Minggu (17/4).

Hanya saja Danny belum membeberkan detail jadwal dan lokasi lomba balap lari resmi ini bakal digelar karena pelaksanaannya tengah dimatangkan. Namun dirinya akan melibatkan sejumlah anak muda pelaku balap lari liar hingga eks geng motor sebagai pelaksana.

"Biar anak-anak yang biasa nakal-nakal itu bekas geng motor, biar mereka yang bikin. Kalau kita bikin kan biasa, tapi kalau anak geng motor yang bikin kan luar biasa," sebut Danny.




(sar/hmw)

Hide Ads