Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny Pomanto angkat suara terkait kehebohan foto prewedding bertarif Rp 500.000 di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Menurutnya pemasangan tarif khusus untuk kebijakan tersebut tidak logis.
"Tidak logis. Tidak ada itu foto bayar. Itu sangat tidak logis," tegas Danny saat dihubungi detikSulsel, Jumat malam (15/4/2022).
Kendati begitu Danny mengaku akan mengecek kebenarannya. Pihaknya akan mengkoordinasikan tarif tersebut ke pihak pengembang CPI.
"Saya coba cek. Apa dasarnya, kemudian kenapa dibikin begitu, perlu dicek juga. Dikroscek lah. Tapi kalau saya tidak logis," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danny juga akan mengecek apakah kawasan yang dijadikan sebagai spot foto prewedding bertarif khusus itu masuk fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum fasos). Pasalnya lahan fasum fasos tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk ditangani.
"Kalau fasum fasos itukan semua di kewenangan pemerintah kota. Tidak ada fasum fasos yang pemerintah kota punya. Swasta saja harus setor 30% lahannya ke pemerintah kota. Aturannya begitu," papar dia.
Namun dirinya belum mau berspekulasi lebih jauh terkait kawasan CPI Makassar yang ditetapkan sebagai lokasi prewedding berbayar masuk dalam fasum fasos. Apalagi tiap pengembang punya kewajiban menyerahkan lahan berstatus fasum fasos ke Pemkot.
"Harus dia (pengembang) serahkan nanti. Tapi inikan belum. Kita cek dulu," tandas Danny.
Namun dia berharap, pihak pengembang CPI Makassar mempertimbangkan kembali foto prewedding bertarif tersebut. Pihaknya pun akan segera menindaklanjuti.
"Coba saya cek dulu, karena saya kira saya tidak terlalu percaya kalau ada aturan kayak begini, karena itu tidak logis itu aturan," jelas Danny.
Heboh di media sosial kabar soal berfoto di kawasan CPI Makassar dikenakan tarif hingga Rp 500.000. Dalam foto dokumen yang dilihat, Jumat (15/4), tertulis di bagian atas dokumen formulir izin penggunaan area di Citraland City Losari-Makassar yang merupakan pengembang di kawasan reklamasi CPI.
Adapun tarifnya, yakni Paket 1 (Plaza Marketing Office) Rp 200.000. Paket 2 (Sunset Quay) Rp 200.000. Paket 3 (CitraLand Boulevard) Rp 200.000. Paket 4 (Plaza Marketing Office+Sunset Quay+CitraLand Boulevard) Rp 500.000.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman yang menerima kabar tersebut menegaskan, bila kawasan yang dimaksud berbayar di CPI Makassar masuk kawasan fasum fasos perumahan, maka dikoordinasikan ke Pemkot Makassar.
"Salah satu fungsi kabupaten/kota untuk hati-hati memberikan surat legal tanah di tanah-tanah sisa fasum fasos karena itu akan diklaim sebagai tanah pengembang," tegas dia, Jumat (15/4).
Belakangan, dia mengaku sudah menghubungi pimpinan Ciputra perihal kehebohan ini. Dari hasil koordinasinya, pengembang disebut akan mencabut kebijakan foto prewedding bertarif tersebut.
"Saya sudah hubungi Pimpinan Ciputra. Alhamdulillah sudah konfirmasi dicabut," ungkap Andi Sudirman Sulaiman.
Klarifikasi Pengembang di Kawasan CPI Makassar
Pihak CitraLand City Losari yang berada di kawasan CPI mengklarifikasi tarif foto prewedding sebesar Rp 500 ribu. Tarif itu disebut kebijakan lama, dan kini sudah disederhanakan menjadi Rp 200.000.
"Di luar prewedding tidak dikenakan tarif. Ini kebijakan agar warga bisa berfoto di CPI tanpa merasa dibebani," sebut Marketing Manager Citraland City Losari, Anastasia Winardi, Jumat (15/4).
Dia menegaskan, pihaknya hingga saat ini masih memberlakukan aturan itu, khususnya di wilayahnya area CitraLand City Losari. Di luar dari kawasan tersebut, bebas tanpa biaya.
"Biaya koordinasi foto prewedding tersebut hanya untuk di area private saja misalnya Marketing Office dan Sunset Quay. Jika di area publik itu bebas saja," jelasnya.
(sar/hmw)