Vaksinasi Rendah, Danny Minta Solusi Kemenkes Turunkan Tekanan Darah Lansia

Vaksinasi Rendah, Danny Minta Solusi Kemenkes Turunkan Tekanan Darah Lansia

Ibnu Munsir - detikSulsel
Jumat, 15 Apr 2022 16:40 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto (Ibnu Munsir/detikcom).
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto (Ibnu Munsir/detikcom).
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menanggapi respons Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar berinovasi dalam dalam meningkatkan capaian vaksinasi lansia. Danny lantas meminta solusi Kemenkes cara menurunkan tekanan darah yang sering menghambat vaksinasi terhadap lansia.

"Saya justru meminta sama Kemenkes bagaimana caranya kasih turun tekanan darahnya ini orang," tutur Danny saat diminta keterangannya, Jumat (15/4/2022).

Dia mengeluhkan kelompok lansia yang sulit dimaksimalkan di Makassar gegara terhambat dengan kondisi kesehatannya. Lansia terhambat divaksin karena dianggap terkendala hipertensi atau tekanan darah tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah saya bertanya, kan ahlinya Kemenkes, bagaimana caranya dikasih turun tekanan darahnya. Jangan kita, kita kan tidak ngerti," papar dia.

Dia mengklaim vaksinasi yang menyasar kelompok lain di Makassar berjalan lancar. Pelaksanaannya yang menyasar kategori lansia yang memang terhambat.

ADVERTISEMENT

"Buktinya kan (kelompok sasaran divaksin) yang lain bagus, tinggal lansia," beber Danny.

Danny beranggapan pihaknya sudah memaksimalkan pelayanan vaksinasi yang menyasar lansia. Aparat TNI-Polri ikut membantu namun realisasinya rendah, bahkan belum memenuhi target pusat.

"Mau dikasih bagaimana ini. Kan orang (lansia) ada semua, orang mau (divaksin), cuma kan tidak layak vaksin karena tekanan darah," tutur Danny.

Data yang dihimpun dari Dinkes Makassar, target sasaran vaksinasi lansia yang ditetapkan pusat di Makassar sebanyak 706.781 orang. Dari sasaran itu, hingga per tanggal 13 April 2022 vaksinasi lansia dosis 1 baru terealisasi 50,56%, dosis 2 di angka 42,98%, lalu booster atau dosis ketiga 11,12%.

"Harus dilihat kenyataan di lapangan. Tidak seperti di tertulis saja, dan itu kondisional, Makassar beda sama (kabupaten/kota) yang lain," pungkas Danny.

Danny pun sebelumnya meminta Pemerintah Pusat tidak menjadikan cakupan vaksinasi lansia sebagai indikator menentukan status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pasalnya vaksinasi lansia diakui sulit direalisasikan.

"Kita lobi pemerintah pusat agar itu (capaian vaksinasi lansia) jangan dipertimbangkan (jadi penentu status PPKM)," ucap Danny.

Sebelumnya diberitakan, Kemenkes meminta Wali Kota Makassar lebih berinovasi dalam memacu vaksinasi lansia. Respons ini ditujukan menanggapi rencana Danny meminta pusat mencabut indikator vaksinasi lansia jadi penentu status PPKM.

"Jadi vaksinasi lansia itu sudah dikaji untuk kita menuju pengendalian pandemi sehingga penting. Daerah diminta untuk membuat terobosan atau berinovasi terkait akselerasi (vaksinasi lansia)," ungkap Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada detikSulsel, Kamis (14/4).

Nadia menyebut vaksinasi lansia ini memang menjadi prioritas pemerintah karena merupakan kelompok rentan dan berisiko. Kondisi itu menjadi alasan mengapa cakupan vaksinasi lansia dijadikan salah satu indikator penentuan status atau level PPKM suatu daerah.

"Iya. (tidak mungkin dicabut atau diturunkan target capaian vaksinasi lansia). Ini sudah masukan dan hasil diskusi para ahli. Kita ingin segera pandemi ini terkendali," tuturnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads