Realisasi vaksinasi lansia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih rendah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar pun meragukan data jumlah sasaran yang ditetapkan pemerintah pusat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Makassar Adi Novissa mengklaim pihaknya sudah bekerja keras menggenjot realisasi vaksinasi. Namun capaiannya masih jauh dari yang ditargetkan pusat.
"Apakah betul datanya Makassar untuk (sasaran vaksinasi) lansia itu sudah benar, karena sampai sekarang itu kita sudah melakukan vaksinasi menyasar RT/RW juga kita sudah lakukan," beber Adi saat dihubungi detikSulsel, Kamis (14/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang dihimpun dari Dinkes Makassar, target sasaran vaksinasi lansia yang ditetapkan pusat di Makassar sebanyak 706.781 orang. Dari sasaran itu, hingga per tanggal 13 April 2022 vaksinasi lansia dosis 1 baru terealisasi 50,56%, dosis 2 di angka 42,98%, lalu booster atau dosis ketiga 11,12%.
"Itu juga artinya kita perlu mengecek sasaran lansianya, apakah tidak terlalu tinggi, karena inikan sasaran yang tentukan pusat," tegasnya.
Adi beranggapan pihaknya sudah menyasar lansia untuk divaksin di berbagai wilayah. Hanya saja kenaikannya dinilai tidak signifikan.
"Jadi mungkin apakah memang ada selisih dengan jumlah yang ada di lapangan, dengan sasaran yang dia (pusat) kasih ke kita," lanjut Adi.
Dia curiga ada selisih data antara jumlah riil lansia di Makassar dengan target sasaran yang ditetapkan pusat. Adi menilai pergerakan layanan vaksinasi lansia sudah maksimal.
"Mungkin ada miss data. Kenapa, karena ini sih sudah berbagai macam cara kita lakukan (menggenjot vaksinasi lansia), seperti door to door," urai dia.
Vaksin Lansia Terkendala Hipertensi-Komorbid
Dinkes Kota Makassar turut menghadapi sejumlah permasalahan dalam vaksinasi lansia. Hambatan gangguan kesehatan yang diidap warga kategori lansia di atas usia 60 tahun jadi problem utama.
"Ada juga memang mungkin karena faktor dia ada penyakit komorbid sehingga dia tidak layak untuk di vaksin," pungkas Adi.
Adapula lansia yang sebelumnya sudah mendatangi layanan vaksinasi. Namun saat pemeriksaan sebelum divaksin, terkendala tekanan darah tinggi atau hipertensi.
"Ini juga beberapa pengalaman waktu kita melakukan vaksinasi, mereka lansia datang (ke layanan vaksinasi) tapi saat diperiksa dia ada hipertensi," tuturnya.
Adi mengklaim penolakan lansia untuk divaksin tak lagi menjadi hambatan signifikan. Meski disebut masih ada pihak keluarga yang khawatir.
"Ada juga sebenarnya orang serumahnya yang khawatir. Memang perlu dilakukan edukasi lagi terhadap itu masyarakat itu," jelas Adi.
Kemenkes Harap Makassar Terus Berinovasi
Jubir Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan, vaksinasi lansia menjadi bagian penting dalam upaya pengendalian pandemi. Makanya aturan vaksin lansia dalam regulasi PPKM tidak bisa diganggu gugat.
"Iya. (tidak mungkin dicabut atau diturunkan target capaian vaksinasi lansia). Ini sudah masukan dan hasil diskusi para ahli," tegas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes kepada detikSulsel, Kamis (14/4).
Dia mengimbau pemerintah daerah termasuk Makassar terus berinovasi dalam menggenjot vaksinasi lansia. Apalagi lansia menjadi kelompok rentan sehingga wajib divaksin.
"Jadi vaksinasi lansia itu sudah dikaji untuk kita menuju pengendalian pandemi sehingga penting. Daerah diminta untuk membuat terobosan atau berinovasi terkait akselerasi (vaksinasi lansia)," tandasnya.
Makassar Masih di Bawah 60 % Target Pusat
Kota Makassar belum mencapai target yang ditetapkan pusat sebagaimana diatur ketentuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yakni vaksinasi lansia dosis 1 minimal 60%. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar meminta pusat indikator vaksinasi lansia tidak jadi penentu status PPKM.
"Iya kemarin saya lapor untuk melobi pusat tidak dimasukkan lansia sebagai kategori untuk PPKM," sebut Kepala Dinkes Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin, Rabu (13/4).
Sebelumnya, Wali Kota Makassar mengaku pihaknya kesulitan menggenjot vaksinasi lansia. Dia mengklaim sudah memaksimalkan layanan, namun gangguan kesehatan hipertensi yang sering terjadi di lapangan membuat kelompok rentan tersebut tak bisa divaksin.
"Persoalan lansia, lagi-lagi bukan persoalan lansianya tidak mau, (tetapi) tekanan darahnya tidak mau," tegas Danny, Selasa malam (12/4).
Dia mengaku status PPKM Kota Makassar harusnya level 1. Namun berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 21 Tahun 2022, Kota Makassar ditetapkan PPKM level 2.
"Kita (PPKM) Level 2, harusnya level 1. Cuma karena ada sedikit kriteria yang tidak masuk gara-gara (vaksinasi) lansia kita baru 45%," pungkasnya.
(sar/hmw)