Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengeluhkan capaian vaksinasi lansia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih rendah. Capaiannya belum penuhi target pusat dengan realisasi untuk dosis 1 baru di angka 50,56%, sedangkan dosis 2 mencapai 42,98%.
Laporan itu berdasarkan data Satgas COVID-19 Sulsel yang diterima per tanggal 13 April 2022. Dalam data itu juga disebutkan capaian vaksinasi lansia dosis ketiga atau booster 11,12% dari total target sasaran 706.781 warga kategori lansia di Kota Makassar yang harus divaksin.
"Untuk lansia masih cari bentuk lagi (cara pelayanan vaksinasinya)," papar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin saat dihubungi detikSulsel, Kamis (14/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dalam ketentuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diatur vaksinasi lansia dosis 1 minimal 60%. Kota Makassar belum memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan pemerintah pusat tersebut.
"Karena sudah dilakukan door to door, capaian (vaksinasi lansia) juga masih sangat jauh (dari target pusat)," sambung dia.
Namun di luar dari vaksinasi lansia, Ida mengklaim pelaksanaan vaksinasi pada kategori kelompok sasaran lain masih berjalan normal di bulan Ramadan saat ini. Dia mengaku kondisinya tidak jauh berbeda dibanding momen hari biasanya.
"Tidak ada kendala pelaksanaan di bulan Suci Ramadan karena persentase yang datang ke puskesmas sebelum dan sesudah Lebaran tidak jauh beda karena memang tinggal sedikit yang kita cari untuk dosis 1," urai Ida.
Dari data Satgas COVID-19 Sulsel, akumulasi vaksinasi pada semua kategori di Kota Makassar untuk dosis 1 mencapai 95,07% dari target sasaran 1.102.330 warga yang bakal divaksin. Sedangkan dosis 2 realisasinya 75,11%, lalu dosis ketiga atau booster 12,40%.
"Tidak ada vaksinasi khusus selama Ramadan. Semua puskesmas terbuka untuk pelaksanaan," tegasnya.
Sebelumnya, Ida mengaku bakal melapor ke pemerintah pusat agar cakupan vaksinasi lansia tak jadi indikator penentu status PPKM karena sulitnya menggenjot vaksinasi lansia. Ida menuturkan ini juga sesuai dengan instruksi Wali Kota Makassar.
"Iya kemarin saya lapor untuk melobi pusat tidak dimasukkan lansia sebagai kategori untuk PPKM," sebut dia.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar mengaku pihaknya kesulitan menggenjot vaksinasi lansia. Dia mengklaim sudah memaksimalkan layanan, namun gangguan kesehatan hipertensi yang sering terjadi di lapangan membuat kelompok rentan tersebut tak bisa divaksin.
"Persoalan lansia, lagi-lagi bukan persoalan lansianya tidak mau, (tetapi) tekanan darahnya tidak mau," tegas Danny saat diminta keterangannya, Selasa malam (12/4).
Pihaknya pun melobi pemerintah pusat agar tidak menjadikan cakupan vaksinasi lansia jadi indikator status PPKM. Dia beralasan situasi di lapangan menyulitkan untuk dicapai jadi pertimbangan.
"Kita lobi pemerintah pusat agar itu (capaian vaksinasi lansia) jangan dipertimbangkan (jadi penentu status PPKM)," ucap dia.
Danny beranggapan, status PPKM Kota Makassar harusnya level 1. Namun berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 21 Tahun 2022, Kota Makassar ditetapkan PPKM level 2 lantaran capaian vaksinasi lansia yang tidak memenuhi ketentuan.
"Kita (PPKM) Level 2, harusnya level 1. Cuma karena ada sedikit kriteria yang tidak masuk gara-gara (vaksinasi) lansia kita baru 45%," papar
(sar/tau)