Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto meminta vaksinasi lansia tak menjadi indikator level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena target 60% akan sulit tercapai. Keluhan Danny ini diakui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan (Sulsel) karena cakupan vaksinasi lansia di Sulsel secara umum memang masih jauh dari target.
"Cakupan vaksinasi belum capai 70% karena penyebabnya vaksinasi lansia tidak bisa kita dongkrak. Kalau dosis 2 belum capai 70%, susah herd immunity di Sulsel," ungkap Kepala Dinkes Sulsel Bachtiar Baso kepada detikSulsel, Kamis (14/4/2022).
Bachtiar menambahkan selisih vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 juga cukup jauh. Cakupan vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 87,67% namun dosis 2 cakupannya baru sekitar 63,26%. Selisihnya lebih dari 20%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal idealnya, selisih dosis 1 dan dosis 2 tidak boleh lebih dari 5%. Salah satu penyebabnya karena cakupan vaksinasi lansia yang masih rendah. Termasuk vaksinasi anak," tuturnya.
Dia menuturkan ada banyak kendala rendahnya cakupan vaksinasi lansia, di antaranya karena faktor psikologis. Kadang orang tua mau divaksin tetapi anaknya tidak mengizinkan. Sering juga sebaliknya.
"Ini banyak terjadi. Termasuk lansia juga menolak karena komorbid dan hipertensi," tuturnya.
Sesuai data Satgas COVID-19 Sulsel yang diterima, Kamis (14/4), vaksinasi dosis 1 untuk lansia mencapai 71,53%. Sementara untuk dosis 2 baru mencapai 44,42%, sedangkan booster hanya 2,92%.
Untuk cakupan vaksinasi lansia dosis 1, Makassar di urutan terbawah dengan cakupan 50,56%. Kemudian untuk vaksinasi lansia dosis 2, Bantaeng terendah dengan cakupan 25,12%. Kemudian booster, Sidrap berada di urutan terbawah 0,26%.
Untuk diketahui, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto keberatan vaksinasi lansia jadi indikator pemerintah pusat menentukan pemberlakuan PPKM. Dia lantas meminta pusat mengubah ketentuan itu di tengah kesulitannya memacu realisasi vaksinasi kelompok rentan itu.
"Kita lobi pemerintah pusat agar itu (capaian vaksinasi lansia) jangan dipertimbangkan (jadi penentu status PPKM)," beber dia saat ditemui, Selasa malam (12/4).
Menurutnya Kota Makassar saat ini sudah seharusnya berada di PPKM level 1, namun pemerintah pusat menetapkan di PPKM level 2. Penetapan status PPKM level 2 Kota Makassar tertuang dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 21 Tahun 2022.
"Kita (PPKM) Level 2, harusnya level 1," keluh Danny.
Dia menyebutkan, Makassar berada di PPKM level 2 lantaran karena belum memenuhi ketentuan capaian vaksinasi lansia yang dipersyaratkan. Realisasinya masih rendah dari ketentuan pusat harus minimal 60% vaksinasi dosis 1.
"Cuma karena ada sedikit kriteria yang tidak masuk gara-gara (vaksinasi) lansia kita baru 45%," ungkapnya.
(tau/asm)